Yaqin
Syikh Imam Al-Junayd Al-Baghdady
“Yaqin adalah tetapnya ilmu di dalam hati, ia tidak berbalik, tidak berpindah dan tidak berubah.”
“Yaqin adalah berhentinya keraguan dalam penyaksian yang tersembunyi.”
Al-Junayd mengabarkan bahwa ketika as‑Sary ditanya tentang Yaqin, ia menjawab, “Yaqin adalah ketenangan hatimu yang tidak tergoyahkan ketika pikiran‑pikiran bergerak menembus dadamu dikarenakan Yaqinmu bahwa gerakan apa pun yang engkau lakukan tidak akan mendatangkan manfaat bagimu ataupun menolak darimu apa yang telah ditetapkan (Allah).”
“Berkat Yaqin, beberapa orang manusia bisa berjalan di atas air, namun seseorang yang mati kehausan boleh jadi lebih utama derajatnya dibanding mereka.”
Ada seorang pemuda yang belajar kepada al‑Junayd. Ia mampu membaca pikiran orang. Al‑Junayd diberitahu akan hal ini, dan ia lalu bertanya kepada pemuda itu, “Benarkah apa yang dikatakan orang tentang dirimu?”
Pemuda itu lalu berkata kepada al‑Junayd, ‘Yakinlah tentang sesuatu.’ Al‑Junayd menjawab, ‘Aku telah yakin.” Pemuda itu berkata, ‘Anda sedang meyakini ini dan itu.”
Al-Junayd berkata, “Bukan.”
Pemuda itu meminta al‑Junayd mengulangi wujud yakinnya dua kali lagi, dan setiap kali al‑Junayd mengatakan bahwa tebakan si pemuda salah. Si pemuda lalu berkata, “Aneh sekali. Anda seorang yang jujur, dan saya juga yakin akan hati saya.”
Al‑Junayd mengakui, “Kamu memang benar ketika tiga kali kamu mengatakan apa yang sedang kuyakini, tetapi aku ingin menguji apakah hatimu akan berubah atau tidak.” (Pangeran Sufi Al-Junayd al-Baghdady, oleh KHM Luqman Hakim penerbit Cahaya Sufi Jakarta)