Tersesat di Dunia

Harus dibaca juga..

Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Sebelumnya saya ucapkan banyak terimakasih atas adanya website  www.sufinews.com ini. Kemarin saya kirim email ke suficenter@yahoo.com,  tentang masalah saya. Sekarang saya ingin bimbingannya bapak pengasuh tentang apa yang harus saya lakukan di dunia ini untuk menuju ke Ridhoan Allah.
Hati ini merindukan bentuk kasih NYA entah apa itu. saya bingung saya merasa ada tapi tidak ada. Entahlah saya masih ada di lingkup kebodohan semoga Allah membimbing saya melalui anda tolong tunjukan jalannya. Walau saya akan binasa disana.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
ari wibowo- ariwibowo09[ad]yahoo.com

Jawab
Kebenaran sudah jelas, dan kebatilan juga jelas. Allah swt dan Rasul saw, juga sudah jelas.
Tinggal anda mengamalkan, mendalami lebih jauh lagi, melalui bimbingan yang benar. Ikuti saja jadwal pengajian Tasawuf di majalah Cahaya Sufi, atau ikuti kajian Sufi yang diajarkan oleh para Ulama Sufi di dekat anda. 
Selebihnya belajar dzikir, bunyikan Allah Allah Allah dalam hatimu kapan dan di mana saja, luruskan niatmu, bahwa sholat, ibadah dan hidup matimu hanya untuk Allah swt. Yang banyak bersykur kepada Allah swt, meningkatkan kualitas tawakkalmu, ridlomu, dan rasa cintamu kepada Allah dan Rasul saw.

Alkahfi 17, Bagaimana Kriterianya?

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Firman Allah swt: “Siapa yang tersesat maka ia tidak akan menemukan wali yang mursyid.”

Bagaimana mencari mursyid yang bisa menghantarkan sampai kehadiratNya

Wassalamu’alaikum Wr. Wb

SUNYOTO lampirpeyot@yahoo.co.id

54823745, 08195410660

Jawab

 

Dulu pernah kita muat mengenai kriteria mursyid ini, namun sebagai simpulnya saja kami ungkap, agar mereka yang belum membaca bisa mencerna kembali. Secara sederhana Ibnu Athaillah as-Sakandary menegaskan:

1. Janganlah berguru kepada orang yang kata dan lakunya, tidak menunjukkan kepadamu dan membangkitkan dirimu menuju kepada Allah swt.

2. Setiap Ulama yang tidak disertai karakter rasa takut dan cinta kepada Allah swt, maka yang bukan tergolong sang pewaris (Nabi saw.)

3. Syeikhmu, bukanlah orang yang kamu mendengar kata-katanya, tetapi Syeikhmu adalah ketika dirimu meraih cahayanya.

4. Syeikhmu bukanlah orang yang engkau dapatkan wacana-wacananya, tetapi Syeikhmu adalah orang yang menjalankan rahasia isyaratnya kepadamu.

5. Syeikhmu bukanlah orang yang mengajaknya ke Pintu Allah. Tetapi Syeikhmu adalah yang membukakan hijab antara dirimu dengan Allah swt.

6. Syeikhmu bukanlah orang yang engkau dihadapkan dengan kata-katanya, tetapi Syeikhmu adalah orang yang membangkitkan kondisi ruhanmu melaluinya.

7. Syeikhmu adalah yang mengeluarkan dirimu dari penjara hawa nafsu, dan memasukkanmu kepada Al-Maula (Tuhan) swt.

8. Syeikhmu yang senantiasa menggosok cermin hatimu agar cemerlang, hingga memancarlah cahaya-cahaya Tuhanmu.

9. Syeikhmu-lah yang membangkitkan dirimu kepada Allah swt, lalu engkau bengkit kepadaNya. Menuntunmu menuju kepada Allah hingga engkau sampai di hadapanNya, menggandengmu hinggamempertemukanmu di hadapanNya. Lalu beliau mendorongmu dalam Cahaya Hadrah Ilahiyah, dan ia berkata, “Inilah dirimu dan inilah Tuhanmu.” Maka di situlah ada wilayah dari Allah swt, tempah limpahan anugerah dariNya, hamparan pertemuan denganNya. Bila Allah swt, berkehendak seseorang akan diabadikan dalam ketenggelaman di Lautan Fana’, dan bila Dia berkehendak, bisa dikembalikan ke Pantai Baqo’ dalam manifestasi hakikat yang sesungguhnya.

Silakan anda merenungkan..!

 

Meraih Cinta Allah, Tapi Malas

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Pak, bagaimana caranya agar kita bisa sampai mendapatkan cintaNya Allah.Terus terang saya orang pengikut Thoriqoh, tapi kadangkala males Dzikir. Bagaimana solusi ketika males biar nggak males.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb

rudi – muhammadnasrudin@yma

2833447811, 85742725911

Jawab

Bila anda punya sahabat yang ingin dekat dengan anda, tapi sahabat anda itu males, sebal, dan angin-anginan untuk bertemu dengan anda, kira-kira bagaimana anda meresponnya?

Bila anda punya sahabat dan sudah berjanji, bahkan bersumpah, untuk setia selalu bersama anda, tetapi ia hanya basa-basi, sekadar carimuka, mencari fasilitas dan menjilat anda saja, bagaimana perasaan anda?

Bila anda punya kekasih, dan berkali-kali anda dapatkan kekasih anda berselingkuh dari anda, lalu anda memaafkan, kemudian diulang-ulang lagi, apakah ia berhak menyandang sebagai kekasih anda? Dan ia juga berhak menyandang sebagai pecinta sejati anda?

Bila anda melihat orang yang tak berdaya, fakir, lemah, tidak memilki kekampauan apa-apa, lantas anda tolong sampai ia jadi kaya, kuat, mulia, dan memiliki keuasaan hebat, kemudian ia melupakan anda, apa kalimat yang pas buat dia dari perasaan anda?

Cintamu kepada Allah swt, adalah CintaNya kepadamu. Bila kamu tidak mencintaiNya dan palsu cintamu, sesungguhnya Allah swt memang tidak mencintaimu.

Lawan! Rasa malasmu!

 

Dunia dan Wanita

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Saya boleh tanya! Begini seorang sufi kan tidak boleh memikirkan dunia apa lagi masalah perempuan nahh,,,saya sedang dilibatkan oleh masalah itu! Seorang sufi hidup apa adanya bagaimana caranya untuk melupakan masalah dunia itu? Dan masalah perempuan? Saya sedang binggung!mohon di balas.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Fiqi – 79242xx

Jawab

Apakah anda seorang Sufi? Jika anda seorang Sufi, pasti tidak bertanya seperti itu. Sebesar apa pun masalah yang anda hadapi mulai soal dunia seisinya, jika dibanding yang dihadapi Nabi Muhammad saw, masih tidak ada sepucuk kukunya.

Anda sudah dipilih sebagai bagian dari “sebaik-baik ummat” oleh Allah swt, bahkan diberi hadiah sebaik-baik dan semulia-mulia Nabi, apakah anda mau dicopot dari stempel itu?

Sorang Sufi telah menyerahkan jiwa dan hartanya kepada Allah swt, walau pun dunia menumpuk di sisinya, wanita cantik ada di sisinya, hatinya tak bergeming. Tapi kalau anda ingin kawin, ya kawin saja. Jangan terlalu banyak bersandiwara dengan perasaan anda sendiri.

Anda mau berkeja? Silakan bekerja dengan maksimal, baik, dan sesuai dengan kapasitas anda. Lihatlah yang memerintahkan anda bekerja, yang menggerakkan tubuh dan pikiran anda ketika bekerja, bukan melihat hasil pekerjaan dan gaji anda. Karena semuanya sudah anda sepakati bukan? Maka tinggal menjalankan kinerja anda, dan Allah swt-lah yang memerintahkan dan menggerakkan semua itu.

 

Mahar Berthoriqoh

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Izinkan saya mengajukan pertanyaan yang selama ini selalu mengendap dalam hati saja karena tak tahu kemanakah akan saya utarakan, dan mohon ma’af jika pertanyaan saya ternyata salah atau tidak pada tempatnya.

Bismillahirrohmanirrohim. ketika awal saya masuk toriqoh saya mendaftar lalu ada biaya sejumlah uang sebesar Rp. 15.000,-. yang saya tanyakan adalah apakah semua toriqoh melalukan hal yang sama, dan kalau iya uang untuk apakah itu, karena saya menjadi bingung jika ada seorang yang ingin masuk toriqoh bagaimanakah saya akan menjelaskan tentang uang tersebut. Bukan karena tidak ikhlas namun sungguh saya ikhlas, namun jika saya bertanya kepada sesama ikhwan sungguh saya takut salah paham.

Saya berbaiat toriqoh Naqsyabandiah Syekh Qodirun Yahya. atas kemurahanya saya sampaikan banyak terima kasih yang sebesar besarnya, semoga Allah selalu memberi petunjuk kepada kita semua Amien ya Robbal Alamin.

Wassalamu’alaikkum Wr.wb.

Hasyim – hasyimlaw@yahoo.co.id

0852584140xxx

Jawab

 

Bisa saja, dalam berbai’at ada namanya mahar (maskawin), sebagai lambang saja. Karena berbai’at itu sama dengan nikah dengan akhirat. Dan mahar anda bukan untuk kepentingan mursyid anda, tetapi untuk kepentingan anda sendiri. Pasti uang yang sedikit itu pun untuk kepentingan fuqoro’ dan masakin, serta Lii’laai Kalimatillah.

Nabi saw, memang haram menerima zakat, karena zakat itu semacam kotoran harta kita. Namun, Nabi saw, tidak pernah meminta harta sahabatnya kecuali ada kepentingan yang urgen yang harus diselamatkan oleh Nabi saw, melalui hartanya tadi. Begitu juga mursyid tidak pernah meminta harta muridnya, kecuali ada hal yang harus diselamatkan lahir dan batinnya si murid. Sebagaimana Nabi saw, tidak pernah butuh harta sahabat-sahabatnya, begitu pula mursyid sesungguhnya tidak membutuhkan harta para muridnya, melainkan semua itu justru kebutuhan para sahabat dan murid-murid itu sendiri.

 

Adab Murid Thoriqoh

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Saya malu dan takut bila bertemu dengan mursyid atas jahatnya akal dan kotornya hati serta ibadah saya yang tidak disertai keikhlasan

Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Amrizal Marja – ibnjamal@ymail.com

08568979xxx

Jawab

 

Justru ketika anda merasa kotor, jauh dari Allah, ibadah tidak pernah ikhlas, jangan malah menjauh dari mursyid anda. Semakin anda menjauh, malah semakin hati anda sembrono dan jauh dari Allah swt.

Apa yang anda alami juga banyak dialami oleh para murid thoriqoh. Apakah ketika anda merasa ikhlas, bisa istiqomah, bisa menjalankan aturan thoriqoh, lalu anda malah merasa bersih dan lebih suci dibanding yang lain? Sehingga anda merasa bebas dan merasa beres, lalu pasti akan lega jika berhadapan dengan mursyid anda?

Bukankah takjub diri atas prestasi ibadah itu lebih kotor dibanding maksiat yang melahirkan rasa remuk redam jiwa di hadapan Allah swt? Bahkan maksiat anda yang melahirkan rasa hina di hadapan Allah swt, itu lebih baik dibanding rasa takabur anda dan merasa mulia anda gara-gara ibadah anda?

Mengenai Keanggotaan Thoriqoh

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Saya pernah ditalqin tapi belum pernah suluk di zawiyah thareqat Naqsabandi, apakah saya sudah terikat tarekat tersebut walau saya belum tahu tentang rabithah,tawajuh, suluk dll?

Wassalamu’alaikum Wr. Wb

rudi fakhrudin – priangan_rudi@yahoo.com

79941xx

Jawab

Anda sudah masuk dan menjadi anggotanya. Selebihnya anda belajar bagaimana menjalankan thoriqoh tersebut, baik dalam soal akhlaq, adab, dan istiqomahnya kepada yang mentalqin anda, atau yang ditunjuk untuk mengajari anda.

Yang penting anda harus meluruskan niat anda, agar benar-benar Lillahi Ta’ala, jangan sampai berthoriqoh untuk kepentingan dunia, apalagi untuk sebuah identitas supaya disebut sebagai orang thoriqoh. Itu akan sia-sia, dan mutiara thoriqoh anda bisa hilang.

Jawaban kontra!

Assalamu’alaikum Wr. Wb

1. Ini saya kutip dari forum surat pembaca: “Kebetulan Masalah Sama Assalamu’alaikum wr.wb. Saya pembaca Cahaya Sufi(CS), apakah boleh mengamalkan wirid/tatacara penyelesaian masalah yg kebetulan sama dengan yg ada di rubric konsultasi di CS? Wassalamu’alaikum wr.wb. 0856458672** Red.: Silakan”

2. Ini saya kutip dari forum Masail sufiah: “…saya suka beli buku doa-doa dan mengamalkannya. Saya juga mengamalkan wirid yang bapak sampaikan pada Pembaca yang berkonsultasi di Cahaya Sufi yang mempunyai urusan utang dan saya alami. Terakhir saya baca ulasan Bapak di Cahaya Sufi katanya Hal tsb tidak boleh diteruskan..bila tanpa mursyid. Adakah dzikir umum yang bisa dibaca dengan ikhlas tanpa efek sampingan, mengingat adalah tidak mudah mencari Mursyid. Demikian, terimakasih. Wasalamualaikum Wr. Wb – Pagorano/Pagorano@yahoo.com

Jawab: Jawaban saya berbeda tentu saja kepada pembaca lainnya. Karena jika apa yang saya sampaikan, mungkin kasusnya sama dengan anda, maka terapinya tidak harus sama dengan anda. Jiwa orang bertanya walau pun pertanyaannya sama itu pasti berbeda. Jawaban itu menurut kadar penanyanya bukan menurut kadar pertanyaannya. Apalagi jika menyangkut wirid dan amaliyah yang harus dibedakan.” Dari 2 kutipan di atas mengapa jawaban dari red.CS jadi terlihat kontra! Bagaimana penjelasan dari red.CS? Terima kasih

Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Iwan – 081380439xxx

Jawab

Sebenarnya tidak ada yang kontra. Porsinya saja yang berbeda. Bukankah sudah dijelaskan bahwa Jawaban itu menurut kadar penananya, bukan kadar pertanyaannya?

Karena itu dalam membaca Cahaya Sufi, usahakan sembari berdzikir dalam hati, dan punya wudhu’, agar pemahamannya adalah pemahaman hati, bukan pemahaman akal pikiran.

Sholat dan Wudhu

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Pa Luqman, saya mau bertanya untuk pengertian mengenai sholat sunat wudhu. dalam Hadits riwayat Usman sebagai berikut : Bahwa Ia (Usman ra.) minta air lalu berwudu. Beliau membasuh kedua telapak tangannya tiga kali lalu berkumur dan mengeluarkan air dari hidung. Kemudian membasuh wajahnya tiga kali, lantas membasuh tangan kanannya sampai siku tiga kali, tangan kirinya juga begitu. Setelah itu mengusap kepalanya, kemudian membasuh kaki kanannya sampai mata kaki tiga kali, begitu juga kaki kirinya. Kemudian berkata: “Aku pernah melihat Rasulullah saw. berwudu seperti wuduku ini, lalu beliau bersabda: Barang siapa yang berwudu seperti cara wuduku ini, lalu salat dua rakaat, di mana dalam dua rakaat itu ia tidak berbicara dengan hatinya sendiri, maka dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (H.R. Usman bin Affan ra). yang membuat saya bingung adalah kata kata dalam Sayyidina Utsman tsb di mana dalam dua rakaat itu ia tidak berbicara dengan hatinya sendiri?

Pa Luqman mohon di jelaskan dengan kata yang sangat sederhana karena keterbatasan yang saya milik. terima kasih

Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Akbar – 0 2157378xx

Jawab

Maksudnya sholatnya khusyu’, hatinya hanya fokus kepada Allah swt, bukan dengan dirinya sendiri atau dengan makhluk lain. Karena betapa banyak orang yang sholat ternyata tidak menghadap Allah swt, namun menghadap berhala-berhala dunia, hawa nafsunya, yang mempengaruhi hatinya sehingga hatinya seperti biacara sendiri.

Pandanglah yang memerintahkanmu sholat, karena dzikir ketika dalam sholat, atau musyahadah (hati memandang Allah swt.) ketika sholat itu lebih utama dibanding di luar sholat. Jangan biarkan waktu sholat yang pendek itu, berlalu dengan sia-sia.

Huruf Hijaiyah

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Saya ingin menanyakan bagaimana sih hakekat atau rahasia dari huruf hijaiyah itu?

Wassalamu’alaikum Wr. Wb

CISDIYANTO- 085643445xxx

Jawab

Huruf hijaiyah itu adalah Intisari Asma-asma Allah Ta’ala. Hanya Allah swt, saja yang Maha Mengetahui rahasianya. Bila ada seorang Ulama Sufi dibukakan rahasia huruf, itu pun masih sebagian kecil sekali, dibanding samudera rahasia huruf itu sendiri.

Allah swt, tidak memerintahkan kita agar menyelidiki rahasia-rahasia ghaib yang tersembunyi dibalik huruf-huruf hijaiyah. Kecuali jika Allah swt, menghendaki hambaNya untuk mengetahuinya, Allah swt membukakan hijab huruf itu. Dan itu pun hanya kurang dari setetes samuderaNya hakikat huruf yang tiada hingga.

Tersesat di Dunia

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Sebelumnya saya ucapkan banyak terimakasih atas adanya website www.sufinews.com ini. Kemarin saya kirim email ke suficenter@yahoo.com, tentang masalah saya. Sekarang saya ingin bimbingannya bapak pengasuh tentang apa yang harus saya lakukan di dunia ini untuk menuju ke Ridhoan Allah.

Hati ini merindukan bentuk kasih NYA entah apa itu. saya bingung saya merasa ada tapi tidak ada. Entahlah saya masih ada di lingkup kebodohan semoga Allah membimbing saya melalui anda tolong tunjukan jalannya. Walau saya akan binasa disana.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

ari wibowo-

ariwibowo09@yahoo.com

Jawab

Kebenaran sudah jelas, dan kebatilan juga jelas. Allah swt dan Rasul saw, juga sudah jelas.

Tinggal anda mengamalkan, mendalami lebih jauh lagi, melalui bimbingan yang benar. Ikuti saja jadwal pengajian Tasawuf di majalah Cahaya Sufi, atau ikuti kajian Sufi yang diajarkan oleh para Ulama Sufi di dekat anda.

Selebihnya belajar dzikir, bunyikan Allah Allah Allah dalam hatimu kapan dan di mana saja, luruskan niatmu, bahwa sholat, ibadah dan hidup matimu hanya untuk Allah swt. Yang banyak bersykur kepada Allah swt, meningkatkan kualitas tawakkalmu, ridlomu, dan rasa cintamu kepada Allah dan Rasul saw.

Next Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Top Stories

ADVERTISEMENT

Login to your account below

Fill the forms bellow to register

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.