Sufi Meninggalkan Keluarga?

Assalamu’alaikum Wr. Wb
Langsung aja ustadz, saya mau nanya benar tidak sih kalo sufi itu hidupnya menyendiri and terus ninggalin keluarganya?

Harus dibaca juga..

Yang kedua masalah keyakinan dalam agama Islam itu percaya sama ALLAH SWT itu bisa pake logika nggak?
Wassalamu’alaikum wrwb.
mundi (ussoph_mail@yahoo.com)

Jawab:
Dalam dunia Sufi tidak ada konsep seperti itu. Kalau toh pun ada, itu semata sebagai sebuah proses pembersihan jiwa dan penyucian hati, dan tidak selamanya meninggalkan tanggungjawab keluarga. Misalnya ia melakukan suluk (pendidikan ruhani secara khusus di pemondokan) dalam waktu beberapa hari. Itu pun dipastikan tidak ada beban atau tanggungjawab yang harus dipikul dalam beberapa hari, atau menurut petunjuk Mursyidnya memang harus suluk, demi penyelamatan iman dan jiwanya.

Contoh Sufi paling agung adalah Rasulullah SAW. Apakah ketika beliau khalwat di gua hira’ itu disebut melepaskan tanggung jawab keluarganya?

Nah, pandangan yang menyebutkan Sufi itu harus keluar dari aspek dunia, bukannya ia keluar dari rumahnya dan pekerjaannya. Tetapi bagaimana hasrat duniawi dalam hatinya yang harus dikeluarkan. Walau pun ia tetap bekerja dan beraktivitas.

Sebab rasa cinta pada dunia adalah awal cobaan, baik cobaan lahir maupun batin.

Next Post

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Top Stories

ADVERTISEMENT

Login to your account below

Fill the forms bellow to register

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.