Assalamu’alaikum Wr.Wb
Yang terhormat pengasuh, saya mengalami masalah rumit dalam keluarga. suami saya jatuh cinta kepada adik kandung saya sendiri, begitu mabuk akan perasaannya
kepada adik saya hingga dia merasa jenuh melakukan semua pekerjaan, memikirkan keluarga dan putra kami dan seperti orang linglung.
Jika ada sesuatu yang kurang disukai dia dilakukan adik saya, kalau saya ingatkan maka suami saya ini akan marah sekali kepada saya. Suami saya sudah mengutarakan perasaannya kepada adik saya dan sempat meninggalkan saya serta putra kami hampir satu bulan.
Sepulang dari riyadhahnya itu (begitu pamitnya kepada saya) saya kira dia memang masih sayang pada rumah tangga kami, tapi selalu yang dia utarakan adalah perpisahan.
Saya tidak mau perpisahan seperti itu karena Allah yang mempertemukan kami dan saya hanya ingin dipisahkan ajal jika tiba menjemput. Apa yang harus saya lakukan dan bagaimana seharusnya saya bersikap menghadapi suami saya, dia selalu bilang kalau dia jatuh cinta padaadik saya sebelum kami menikah dan dia hanya kasihan kepada saya.
Apa benar keputusan saya mempertahankan pernikahan kami dengan keadaan seperti ini (saya takut membicarakan ini dengan orangtua, karena saya takut jadi beban pikiran mereka n merasa belum banyak memberi kebahagiaan pada mereka) mohon jawabannya terima kasih Wassalamu’alaikum Wr.Wb
nur indah utami (indah_ut4mi@yahoo.com)
Jawab
Nafsu asmara telah membutakan hati suami anda. Atasnama cinta, menghalalkan segala cara. Itu pasti bukan cinta sejati. Karena cinta sejati itu sampai di depan Allah Ta’ala. Bukan di depan syahwat asmara.
Anda harus mulai merenung apa yang kurang dari diri anda, kemudian baru mencoba memisahkan jarak tempat antara adik kandung anda dengan suami anda. Cobalah bicara kepada keduanya, dalam tempat yang terpisah, dengan bahasa lembut dan bersahaja. Sebab, kalau toh pun ia akan nikahi adik kandung anda, tidak ada jaminan bahwa adik kandung anda berbahagia bersamanya. Semua gelap karena mabuk asmara.
Memohonlah kepada Allah swt, diawali dengan Istighfar 1000 x, dan mohonkan ampunan kepada Allah dosa-dosa suami dan adik kandung anda, semoga hatinya dibuka oleh Allah swt. Lakukan setiap habis sholat tahajud yang diakhiri sholat witir.
Jika suami sudah sadar dan adik kandung begitu juga, terimalah keduanya seperti apa adanya. Jangan buat mereka berdua malah tertekan, nanti akan menjadi-jadi.
Simpan saja rahasia ini, jangan curhat ke teman atau orang lain, nanti malah semakin runyam.
Teguhkan hati anda dengan tetap mengingat Allah dalam segala hal, dalam suasana dan kondisi apa pun. Bersabarlah, Insya Allah ada jalan membentang di depan anda.