Assalamu ‘alaikum wr.wb.
Kepada bpk Luqman, saya mempunyai persoalan, yaitu: pada saat menjelang bulan Ramdhan saya beserta teman-teman mengadakan acara kungkum di kali Gadog.
Yang sebelumnya diadakan ritual, singkatnya, setelah membaca doa-doa kalau tidak salah kami memakan kuncup kembang kantil dan melati.Pada prosesi kungkum, sebelum menyelam kami membaca Al-Fatihah,lalu membaca kalimat tauhid lalu menyelam, ini berulang sampai 7 kali.
Setelah itu kami semedi di batu-batu yang telah ditentukan, ada 4 batu, yang masing-masing batu mempunyai fungsi untuk keperluan yang dibutuhkan.
Prosesi kungkum ini akan dilakukan sampai 7 kali, paling lambat kalau tidak salah batasnya “exp” 1 tahun.
Begini pak, sebenarnya waktu saya diajak, saya ragu. Karena, walaupun saya belum bertarekat tetapi saya telah “mengikuti” ajaran-ajaran tasawuf/sufi. Di sana pun pada waktu ritual hati saya ragu, takut, malu pada Allah. Bagaimana dan apa yang harus saya lakukan? Apakah saya harus tinggalkan ritual tersebut?
Lalu, bila teman-temans saya bertanya alasan saya tidak mengikuti ritual itu,jawaban/alasan/penjelasan apa yang mesti saya ucapkan.
Saya mohon bimbingan lewat pak Luqman.
Karena rencananya kami akan kembali melakukan ritual di kali Gadog malam Sabtu besok. Bila diundur lagi maka akan diadakan lagi malam Sabtu minggu depannya. Targetnya setiap malam Sabtu samapi 7 kali.
Sekian,terima kasih.
Wassalamu’alaikum wrwb.
iwan (b6e5c2o1@plasa)
Jawab:
Saya sarankan jika anda ingin berthariqat atau mendalami kehidupan ruhani, tinggalkan saja ritual tersebut.
Ritual tersebut hubungannya dengan ilmu kanuragan (kesaktian tertentu), dan bisa menggannggu perjalanan ruhani anda menuju Allah Ta’ala, apabila konsentrasi hati anda sudah ingin memasuki dunia ruhani thariqah.
