Assalamu’alaikum Wr. Wb
Bapak KH. Luqman yang taati, di dalam Rukun Tarekat di sebutkan untuk berjalan menuju Allah kita harus lapar, tidak tidur malam, mengasingkan dari publik dan tidak banyak bicara, yang saya tanyakan adalah apa yang di maksud dengan mengasingkan dari publik, apakah kita harus memutuskan hubungan sosial dengan masyarakat di sekitar kita, sedangkan tidak bisa di pungkiri dalam keseharian untuk mencari nafkah misalnya kita harus ada interaksi dengan mereka sedangkan di dalam Islam mencari maisyah itu wajib, mohon penjelasan.
Wasalamu’alaikum Wr. Wb
Taml – xxxx_em@xxxx.com
Jawab:
Dalam dunia Sufi ada istilah Takhally, Tahally dan Tajally. Takhally mengasingkan diri atau menyendiri dari keramaian public, semata untuk menuju Allah Swt. Sedangkan Tahally berarti menghias diri dengan adab dan akhlak yang mulia, setelah hati bersih paska Takhally. Adapun Tajally sebagai buah dari Tahally, ketika hati bersih menjadi cermin suci yang dipantuli oleh Cahaya Ilahi.
Makna Takhally yang berarti mengasingkan diri itu bertahap-tahap, semulai mengasingkan secara fisik dalam bentuk Suluk tertentu di bawah pengawasan dan bimbingan seorang Mursyid, dengan kadar waktu tertentu pula. Agar berbuah pengasingan hati dari urusan dunia. Kelak dunia hanya diurus oleh akal, pikiran dan fisik saja, tidak harus dilibatkan dalam hati.
Jadi proses Takahlly adalah bentuk Riyadhoh (pelatihan Ruhani), bukan anda lantas memutuskan hubungan sosial apalagi hubungan sillaturrahim. Kelak jika anda berinteraksi sosial, kehadiran anda menjadi rahmat bagi ummat, bagi lingkungan, bukan malah jadi beban bagi lingkungan anda.
Begitu juga ketika kerja, anda akan bekerja dengan hati yang bersih, karena hati anda bekerja dengan Allah Swt, lahiriyah anda bekerja dengan dunia.
Harus lapar, banyak diam, tidak tidur malam itu, bukan rukun thariqat. Namun hanya sebuah pelatihan ruhani. Jadi jangan memandang berthariqat itu ekstrim dan sangat keras seperti itu. Fungsi Thariqat itu mewujudkan akhlaq mulia, dengan membersihkan nafsu dan menyucikan hati, agar bisa wushul kepada Allah Swt, melalui bimbingan Mursyid.