Muhammad bin Ismail al-Maghriby senantiasa melancong disertai para murid-muridnya. Ketika sedang ihram, dan sudah tahallul dari ihramnya, ia ihram untuk berikutnya. Sementara bajunya tak pernah kotor, kukunya tak pernah panjang, begitu pula rambutnya. Sedangkan murid-muridnya berjalan di malam hari, di belakangnya.
Apabila salah seorang di antara mereka ada yang menyimpang dari jalan yang dilalui, ia selalu menegur, `Hai Fulan, sebelah kananmu, hai Fulan! sebelah kirimu.’
Ia pun tidak pernah menjulurkan tangannya pada hal-hal yang bisa diraih oleh manusia. Makanannya hanya akar tumbuh-tumbuhan yang diambil kemudian dipotong until dimakan. Bahkan dikisahkan, bila ada teman yang berkata padanya, `Berdirilah!’ Ia selalu menjawab, `Kemana?’
Maka ia pun tak punya teman.
Seorang penyair berdendang:
“Bila mereka minta bantuan
tidaklah meminta orang yang memanggil
mereka Di manapun suatu peperangan
ataukah di tempat manapun juga.”