(Tafsir Sufi Ayat 1 Surah Al-Isra’)
Maha Suci Dzat Yang memperjalankan puncak kehambaan
Ketika malam berlapis gulita kefanaan
Hangus dalam sunyi gung lewang lewung
Dari masjid semesta Al-Haram penuh bayang-bayang
Menuju Masjid Al-Aqsha yang tiada batas waktu dan ruang
Yang penuh berkah kebajikan tiada tara
Berkeliling pesta Cahaya
Agar Kami menampakkan Kebenaran, Cinta dan Keabadian
Dari Ayat-ayat Kami
Hingga kalian tak bertanya lagi
Sungguh
Dialah Yang Maha Mendengar
KalamNya yang terurai di semesta ciptaNya
Gemuruh tasbih yang membubung ke MuaraNya
Yang membangkitkan jiwa-jiwa hambaNya menuju padaNya
Yang Maha Mengetahui DiriNya
Dan pengetahuan kita padaNya
Adalah dariNya menurut Dia
Bukan menurut kita
Karena Pendengaran dan Pengetahuan
Akan diputuskan oleh hati kita
Kelak kita pertanggungjawabkan di hadapanNya.
Maha Suci Dzat Yang Menuntun jiwa kita
Jiwa yang tak lebih hanya bayang-bayang tiada daya
Jiwa yang tersungkur dalam kefakiran, kehinaan, kelemahan, ketakberdayaan
Jiwa yang hanya debu, hanya angin, hanya air, hanya api
Dalam kegelapan demi kegelapannya
Dalam kesesatan demi kesesatannya
Dalam kezaliman demi kezalimannya
Terselimut dalam nafsu malam yang menghijab
Dari masjid kasat mata Al-Haram
Menuju masjid batin al-Aqsha
Agar kita tak terjebak dalam penjara materialism
Agar tidak menyembah berhala-berhala di sekitar Ka’bah Jiwa kita
Dia menuntun kehambaan kita agar benar-benar jadi hamba
Menuju Qalbu Al-Aqsha, SemayamNya yang Agung
Qalbu hamba beriman.
Duhai, betapa berkah melimpah
Dari Rahasia yang tersembunyi,
Pengetahuan dan ma’rifat
Iman dan Yaqin,
Limpahan air anugerah yang menghentak-hentak
Airmata keharuan kita, saat menyaksikanNya
Para hamba tertegun dalam cekaman bisu
Memandang ayat-ayatNya yang nyata
Sungguh, Dia
Dia Yang Mendengar suara detak jantung kehambaan berdegup
Nafas-nafas jiwa para KekasihNya
Bahkan juga Mendengar suara-suara pengingkaran musuh-musuhNya
Yang memberontak dari lorong paling jahanam.
Dia juga Maha Melihat
DiriNya dengan segala urusanNya
Melihat yang sunyi senyap sekalipun dari rahasia batin kita.
PenglihatanNya
PendengaranNya
Menghanguskan segalanya
Subhanallah….
Maha Suci Dzat yang mengenalkan DiriNya
Lalu mendidik langkah demi langkah, tangga demi tangga
Hingga Sidratil Muntaha
Penuh pembersihan nafsu dan penyucian hati
Hingga penuh hamba
Dan Engkau adalah Rabb
Agar hamba sujud di Masjidil Haram dengan qalbu di Masjidil Aqsha
Dan kembali ke Masjidil Haram dengan lima waktu
Dengan Qalbu tanpa batas waktu
Qalbu yang dilimpahi berkah MemandangMu, MengenalMu, BersamaMu
Lalu semua adalah Ayat-ayatMu
Sungguh
Dia Mendengar DiriNya
Nan Mengetahui DiriNya
Dalam DiriNya
Sampai telingaku adalah PengaranNya
Mataku adalah PenglihatanNya.
Maha Suci Dzat yang penuh Cinta Kasih, Rahmat dan FadhalNya
Yang menghadapkan hamba dalam gelap malam fana
Yang mempertemukan diriku denganNya melalui Dia
Yang menakbirkan dalam sholat-sholatku untuk Mi’raj padaNya
Yang merukukkan nafsuku untuk menyucikan mengagungkanNya
Yang menyujudkan hatiku untuk menyucikan dan meluhurkanNya
Yang mempertemukan diriku dengan KekasihNya
Sang Rahmat Semesta
Berakhir dengan menebar semesta damai penuh kesalamatan
Menengok ke kanan semesta alam langit hingga ArasyNya
Menengok ke kiri semesta bumi penuh rimba
Wallahu A’lam bis Showab
Bumi Raudhah 27 Rajab 1439 H
Al-Faqir Mohammad Luqman Hakim dan Keluarga Besar Taman Para Pecinta
Raudhatul Muhibbin.