Gus Dur Menginginkan agar Islam memberikan kesempatan lebih luas kepada orang untuk berkarya tanpa dibatasi oleh apapun, seperti identitas politik dan etnik. Islam bagi Gus Dur, mencapai titik kemajuan tertinggi justru ketika seluruh ekspresi dan karya cipta orang perorang dan kelompok diberi hak hidup yang sama betapapun menyimpangnya atau dianggap bid’ah.
Islam juga memberikan kesempatan kepada siapapun untuk terlibat langsung dalam pemajuan Islam itu sendiri Merespon balik dengan cara menulis atau menciptakan karya sebanding adalah satu-satunya cara yang dibolehkan jika seseorang atau kelompok tidak menyetujuinya. Situasi seperti itulah ketika Islam mencapai titik tertinggi. Dan itulah cita-cita kebangkitan Islam.
Dengan penuturannya yang lugas dan mudah dicerna banyak kalangan, Gus Dur sesungguhnya tengah melakukan diagnosa situasi nasional dan problem keumatan yang melalui tulisannya pula ia melempar gagasan yang berani dan konstruktif. Semua itu Gus Dur lakukan, tidak lain sebagai ikhtiar membingkai kehidupan bermasyarakat dan bernegara di masa depan yang lebih kondusif, ada jaminan hukum yang adil dan terciptanya harmonisasi yang maksimal di antara sesama umat manusia. Keislaman Gus Dur dalam buku ini merekomendasikan pentingnya harmonisasi di antara sesama umat manusia, meski dengan latar belakang yang beragam.
Gus Dur menyatakan bahwa berbagai peristiwa sosial, politik, dan budaya yang menyisakan konflik harus didekati dengan kacamata sosiologis dan pengertian yang bijak. Bukan malah memposisikan agama sebagai pihak yang terpenjara dan melemahkan fungsi agama dalam ranah sosial. Agama menurutnya tetap menemukan sisi progresivitasnya, terutama setelah la berhadapan dengan realitas sosial yang berbalik arah dengan misi universalitas agama, seperti memperjuangkan persamaan hak dan kewajiban menegakkan keadilan. Kontekstualisasi Islam atau istilah yang sering disebut Gus Dur pribumisasi Islam pada hakekatnya bekerja secara dialogis dengan kebudayaan lokal yang telah ada
Nazariyatul Ma’rifah (epistemology) komprehensif clan genuine khas Gus Dur terpapar gamblang dalam buku ini. Mazhab Islam Kosmopolitan sangatlah identik dengan Manhaj Gusduriyyah