Sebuah hadits Nabi yang sangat perlu untuk kita perhatikan adalah: “Barangsiapa yang merasa puas dengan apa yang bukan miliknya, maka dia seperti orang yang memakai pakaian kebohongan”.
Sebagai contoh, ada seorang yang dititipi sejumlah uang untuk disedekahkan, kemudian dia merasa berjasa dengan uang tersebut, dan bangga atas pujian yang ditujukan kepadanya, maka sungguh dia telah melakukan dua kebohongan; kebohongan kepada dirinya dan kebohongan kepada orang lain.
Begitu juga ketika seseorang memakai sebuah pakaian yang belum pantas dia sandang, misalnya memakai sorban dan jubah supaya disebut sebagai syekh atau orang alim, tapi sebenarnya dia bukanlah orang alim, maka dia juga termasuk dalam golongan orang yang disebutkan oleh hadits di atas.
-Syekh Yusri Rusydi