Abu Said al Kharraz :Tukang Sepatu yang Fasih Berbicara Tentang Fana

Harus dibaca juga..

Abu Said al Kharraz adalah seorang tukang sepatu. Beliau menjadi sufi masyhur di zamannya dan disebut sebagai orang pertama yang membicarakan wacana fana dan baqa dalam dunia tasawuf. Abu Said hidup sezaman dengan Dzun Nun Al-Misri, Al-Junaid Al-Bahdadi hingga Sarri as-Saqathi

Berbicara tentang kehidupannya memang agak mini referensi. Nama aslinya Ahmad bin Isa. Namun banyak yang menduga bahwa Abu Said hidup kitar abad 3 H  lebih tua sedikit dari Junaid al Baghdadi.  Namun diketahui bahwa Abu Said Al- berasal dari Baghdad, kemudian pindah ke Mesir. Setelah pindah ke Makkah dan menjadi seorang lama dan imam terkemuka.  Adapun guru utamanya dalam dunia sufisme adalah Ibn Manshur ath-Thusi.

Beliau dijuluki al Kharraz si tukang melubangi karena mempunyai kebiasan melubangi sepatu khuffnya saat bepergian. Ketika ditanya kebiasaan itu, Abu Said menjawab,”Aku sibukkan diriku sebelum ia menyibukkanku.”

Selain mendapat julukan al Kahrazz, beliau juga mendapatkan julukan Lidah Sufisme. Hal ini disebabkan beliau sangat ahli dalam ilmu tasawuf yang tidak ada bandingannya waktu itu. Beliulah lah yang pertama kali mempelopori pembahasan tentang teori fana dan baqa.

Dalam kitab Kitab Al-Luma’, Abu Nashr as-Sarraj,, mengutip beberapa keterangan Abu Sa’id Al-Kharraz tentang berbagai masalah terkait dengan dunia sufis.  Menurut padangan Abu Sa’id makrifat itu datang lewat dua sisi. Pertama, dari anugerah kedermawanan Allah SWT langsung, dan Kedua, dari mengerahkan segala kemampuan atau yang lebih dikenal sebagai usaha  seorang hamba.

Selain itu Abu Said juga menulis ratusan kitab di antaranya berjudul Kitab al-Ṣidq . Isinya yang menjelaskan tentang kualitas moral yang harus dimiliki seorang Muslim. Kemudian kita berjudul  Rasa’il al-Kharrāz yang merupakan kumpulan beberapa kitab yaitu Kitab al-Ṣafa’, Kitāb al-Ḍiya’, Kitab al-Kashf wa al-Bayan, Kitab al-Faragh , Kitab al-Ḥaqa’iq, dan Kitab al-Sirr. Menurut beberapa catatan beliau wafat antara 279 H (890 M) dan 286 (899M).

Namun ada sejumlah ulama yang sangat menantang doktrin dan ajarannya. Bahkan tidak sedikit ulama yang mengutuknya dengan tuduhan melakukan penghinaan terhadap Allah dan agama, karena sejumlah ungkapan yang ditemukan dalam karya-karya Abu Said. Wa Allahu A’lam bi Showab. ( Nurul Huda dari berbagai sumber)

Next Post

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Top Stories

ADVERTISEMENT

Login to your account below

Fill the forms bellow to register

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.