sufinews.com. Pada abad V Hijrah, tarekat Ghazaliyah adalah tarekat terbesar. Tarekat ini dianggap sebagai tarekat yang kelebihan-kelebihan dari tarekat sebelumnya dan memberikan corak terhadap tarekat-tarekat yang datang kemudian.
DR. Muhammad Aqil bin Ali al Mahdani dalam bukunya Mengenal Tarekat Sufi Bagi Pemula mengungkapkan bahwa sebelum tarekat Ghazaliyah lahir ada beberapa tarekat seperti Muhasabiyah, Junaidiyah, Khazariyah hingga Qusyairiyah. Pada abad ke V tidak ada yang mengenal tarekat kecuali tarekat Ghazaliyah ini, karena tarekat ini bentuk akumulasi dari tarekat-tarekat sebelumnya.
Tarekat ini didirikan Abu Hamid Muhammad aL-Ghazali (lahir 450 H./ 1111 M.) Beliau adalah ulama masyhur yang karyanya hingga kini masih menjadi referensi di seluruh dunia. Gelar Hujjatul Islam sangat melekat pada ulama kelahiran Khurasan ini.
Dan tarekat Ghazaliyah akan berusaha mengantarkan murid menuju makrifat dan mahabbah kepada Allah SWT selama di dunia. Seorang hamba jika telah mencintai Allah SWT selama di dunia, dia akan meninggalkan dunia ini dengan kecintaannya kepada Nya
Adapun syarat-syarat memasuki tarekat Ghazaliyah adalah
Pertama, mengendepankan ilmu dari ibadah. Menurut Imam Ghazali mendahulukan ilmu dari ibadah menjadi wajib karena pertama, ibadah menjadi syah dan kedua ilmu yang bermanfaat menghasilkan ketakutan dan ketundukan dalam hati kepada Allah SWT.
Kedua, mengendepankan kesungguhan, menghapus sifat tercela, memutuskan seluruh ikatan dan tulus kepada Allah SWT. Menurut Imam Ghazali dalam Ihya Ulumuddin menyebutkan bahwa tarekat adalah mengedepankan kesungguhan, menghapus sifat tercela, memutuskan semua ikatan, tulus dengan substansi cita-cita.”
Ketiga, melanggengkan dzikir, fikir dan wirid. Seperti diketahui bahwa Tarekat Ghazaliyah memiliki perhatian sangat besar terhadap dzikir, fikir dan wirid. Menurutnya tarekat ini dengan dzikir yang terus-menerus akan melahirkan rasa cinta ( mahabbah ) dan dengan fikir yang tidak terputus akan mencapai makrifat.
Dan tarekat Ghazaliyah akan berusaha mengantarkan murid menuju makrifat dan mahabbah kepada Allah SWT selama di dunia. Seorang hamba jika telah mencintai Allah SWT selama di dunia, dia akan meninggalkan dunia ini dengan kecintaannya kepada Nya.
Demikian pula jika telah mencapai makrifat kepada Allah di dunia, ia akan meninggal dalam keadan makrifat kepada Nya. Jika seseorang meninggal dalam keadaan makrifat dan mahabbah kepada Nya, jalan menuju pertemuan dengan Allah SWT akan terhampar dihadapannya.
Tarekat Ghazaliyah ini memang sebuah tarekat yang dinisbatkan kepada Imam Abu Hamid Al Ghazali, tidak seperti tarekat lain yang kemudian menjadi perkumpulan atau ordo tersendiri. Wallahu A’lam Bishowab. (Nurul Huda dari berbagai sumber)