Assalamu’alaikum wr. wb.
Sebelumnya saya mohon maaf, bila menggganggu. Kejadian ini singkatnya sudah 7 tahun yang lalu. Saya masih lajang dan saya seorang yatim-piatu jadi setiap menemui yang usia diatas saya selalu menganggap orang tua atu kakak, hingga akhirnya saya bertemu orang yang secara syariat membuat saya mengalami kejadian aneh jauh diluar logika manusia dan saya hampir mengalami mungkin kata orang lain gangguan jiwa.
Singkat kata saya disuruh wirid 4 arah mata angin. Hari 1 saya mendengar lalu lalang suara seperti yang sedang berlarian diatas atap asbes saya yakin kalau orang pasti sudah jebol kebawah, atau kucing ga mungkin. Hari ke 2 seperti ada yang berjalan perlahan, hari ke3 sunyi senyap dan hari ke 4 seperti ada yang nuntun dari atas atap tetapi tanpa ada wujud.
Saya sangat amat takut dan tidak berani buka mata,sehingga berharap pagi segera datang. Selepas adzan subuh saya seperti orang linglung mengingat kejadian semalam, pandangan kabur dan keluar kamar tanpa alas kaki berjalan menyusuri kaki gunung hingga ke puncak dan bertemu puluhan anjing liar yang saya rasa jangankan puluhan, satu saja saya sudah takut tetapi saya lewati sampai akhirnya menemukan pancuran air yang cukup deras dan saya membasuh kepala sampai terasa dingin. Lalu berjalan sampai menuju puncak dan akhirnya duduk diatas batu yang sangat besar tertunduk, menutup mata sambil Istighfar pada saat senyap saya mendengar deru angin seperti mengelilingi lembah memutar dan saya rasa seperti menghampiri.
Dan benar angin yang sangat besar tersebut beberapa kali menubruk dada saya, tapi saya tetap menutup mata hingga mendengar suara yang amat sangat keras seperti suara halilintar, saya pikir mungkin suara orang yang sedang berburu babi hutan tetapi ketika suara tersebut mengulang 3x, saya coba buka mata dan terbelalak bahwa disekitar saya tidak ada siapa-siapa.
Kemudian saya lari terpontang-panting takut tetapi tiada wujud, melihat langit, matahari, awan saya merinding dan berkali-kali Istighfar, memohon ampun kepada Allah.Saya menangis dan berhalusinasi melihat, kedua orang tua yang sudah meninggal, melihat orang berbondong-bondong seperti meniti jembatan tipis ada yang terjatuh dan mungkin ada yang selamat. Saya menangis dari jam 2 siang sampai jam 3 subuh. Kemudian saya dibantu seorang ahli reiki untuk ditenangkan. Alhamdullilah, saya kembali bisa mengingat kejadian dari awal sampai akhir. Tetapi sejak kejadian itu telinga saya jadi sensitif, selalu mendengar suara orang yang berjalan diatas atap, terkadang suara tertawa cekikikan sampai terbawa mimpi, ada sosok makhluk berperawakan tinggi memberi nama “Sabarudi Soleh” tuturnya, dia meminta saya untuk mengganti nama yang sekarang dengan nama itu…Saya mengalami kejadian kecelakaan kendaran tanpa ada luka sedikit pun, tetapi sekarang saya sudah berkeluarga memohon kepada Allah agar suara-suara tidak terdengar lagi karena takut. Dan yang lebih saya tidak mengerti pas anak pertama lahir saya mengalami kecelakaan tetapi badan saya sakit semua tidak seperti dulu. Saya alami hanya kendaraan yang ringsek, tapi saya coba tetap untuk kembalikan kepadaNya apapun yang saya alami, yang jadi pertanyaan saya:
Siapakah yang memberi nama Sabarudin Soleh tersebut karena sampai saat ini saya selalu penasaran dengan orang/makhluk yang memberi nama tersebut dan berharap bertemu dengan dia….Wassalam terima kasih mohon bimbingannya.
Wassalamualaikum wr. wb.
Sabarudin Soleh – tdesa@xxxx.xxx – 08212019xxxx
JAWAB:
Jika sebuah perjalanan ruhani tidak terbimbing oleh Mursyid yang kamil mukammil, maka peristiwa-peristiwa di luar nalar anda akan sering terjadi beruntun, lalu berbagai kemungkinan dalam diri anda muncul bisa akibat halunisasi, syetan, hawa nafsu atau jin yang mengikuti.
Tugas hidup anda bukan mencari siapa sosok yang memberi nama anda. Tugas anda bagaimana agar anda berjalan menuju Allah Swt dengan selamat sampai tujuan. Menjadi hamba Allah yang benar, dan menegakkanhak-hakNya Allah Ta’ala dalam hidup ini.
Tanpa bimbingan yang benar hidup anda jadi goyah, karena ada sejumlah kesombongan yang anda biarkan hidup dalam jiwa anda, sehingga anda kehilangan kesahajaan sebagai hambaNya.