Berdoa harus dengan niat baik dan untuk kebaikan
Disebutkan bahwa Nabi Isa Alaihis Salam keluar melakukan perjalanan dengan seorang yang saleh dari Bani Israel. Setelah berjalan beberapa lama mereka bertemu dengan seseorang. Kebetulan orang tersebut sering melakukan berbagai macam dosa dan dikenal sebagai orang fasik. Mereka bertiga kemudian melakukan perjalanan bersama.
Ketiganya kemudian berhenti untuk melakukan ibadah dan berdoa. Dengan posisi bersandar dan berjauhan ketiganya melakukan doa memohon kepada Allah SWT. Orang yang sering berbuat maksiat dan kesohor sebagai orang fasik itu berdoa kepada Allah,” Ya Allah ampunilah dosa-dosa saya.”
Sedangkan dari kejauhan, orang salih sambil melirik orang yang sering berbuat maksiat itu berdoa,” Ya Allah, besok dihari kiamat jangan engkau kumpulan aku dengan orang yang sering berbuat maksiat dan fasik itu.”
Sesaat kemudian, tiba-tiba Nabi Isa Alaihis Salam mendapatkan wahyu. Allah berfirman,” Aku telah mendengarkan doa keduanya. Doa yang dipanjatkan orang saleh aku tolak dan doa orang yang berbuat maksiat (dosa) akan Aku ampuni.” ( Nurul Huda : dikutip dari kitab Risalah Qusyairiyah)