M. RAHIM BAWA MUHAIYADDEEN
SALAM sayangku padamu, cucu-cucuku. Hari ini kita akan mengunjungi suatu tempat yang sangat menakjubkan. Di sana engkau akan menemukan banyak hal tertentu yang harus engkau bawa pulang dan menyimpannya dengan hati-hati dalam ruanganmu. Karena semuanya itu tidak dapat disimpan di tempat lain. Apakah mereka? Mari kita pergi ke sana dan menemukannya.
Datanglah bersamaku, anak-anakku. Pandanglah matahari. Matahari bersinar begitu cerahnya membuat silau mata kita. Lihatlah bagaimana dengan sinarnya yang cerah, matahari terbit menyinari kegelapan. Apa yang dapat engkau nikmati dari matahari? Engkau dapat mengambil satu titik darinya. Dan apakah sesuatu itu? Esensi cahayanya.
Sekarang kemarilah, kita masih harus mengumpulkan lebih banyak lagi. Apakah yang engkau lihat di atas langit sana? Oh, itu adalah bulan! Lihatlah bagaimana perbedaannya dengan siang hari. Pada malam hari bulan sangat terang, tapi ketika berakhirnya kegelapan ia akan kehilangan kekuatan dan sinarnya, hanya meninggalkan bayangan yang pucat. Simpanlah bayangan bulan bersamamu cucuku, dan melangkahlah lebih lanjut.
Oh lihatlah! Dapatkah engkau melihat benda yang berayun dan melayang-layang tinggi di angkasa? Itu adalah layang-layang! Layang-layang itu telah berhenti bergerak sekarang dan lihatlah keseimbangannya. Lihatlah dengan hati-hati, anakku, dan ambillah keseimbangan dari layang-layang itu.
Kemarilah, mari kita berjalan di taman bunga yang indah. Dapatkah engkau merasakan bau wangi di udara? Engkau harus membawa sari wangi dari bunga-bunga itu dan membawanya bersamamu.
Sekarang kita datang ke kebun buah-buahan, dengan berbagai macam buah-buahan. Dari sini engkau dapat merasakan buah yang paling masak. Itulah yang engkau butuhkan. Sekarang, apa lagi yang harus engkau simpan cucuku? Apakah engkau melihat laki-laki yang menebar benih? Bawalah beberapa benih itu bersamamu.
Baiklah, hanya ini yang dapat kita lakukan hari ini. Hari telah larut malam. Malam berlalu dan kita harus pergi.
Apakah engkau melakukan apa yang telah aku katakan? Sudahkah engkau membawa semuanya itu bersamamu dan menyimpannya dengan aman dalam ruanganmu?
“Tidak. Kita tidak membawa apa pun ke rumah. Sebagian dari mereka tidak dapat kita jangkau. Kita tidak tahu bagaimana membawa benda-benda itu.”
Begitukah? Semua ini karena engkau telah mengunci hatimu, yang merupakan ruang cinta dan kebenaran, dan engkau tidak mempunyai kunci kearifan untuk membukanya. Usaha dan keyakinan yang diperlukan untuk membuka ruang bagi rumah jiwamu tidaklah berkembang dalam dirimu. Jika engkau tidak dapat membuka pintu itu, bagaimana dapat mempelajari semua ini?
Engkau memerlukan kearifan sehingga engkau dapat meraih harta-harta terpendam dari kebenaran yang telah engkau lihat dan kemudian menyimpannya dalam ruang cinta dan kebenaranmu di mana engkau dapat merawatnya. Jika engkau memiliki kearifan, engkau dapat membawa semua itu bersamamu.
Cucu-cucuku, apa hal pertama yang aku tunjukkan padamu? Cahaya matahari. Aku telah menegaskan kepadamu hanya untuk mengambil hal yang terpokok, hal pokok dalam cahaya yang sempurna, yaitu kegemerlapan yang lembut dari sinarsinarnya. Matahari itu ada dalam dirimu, dan cahaya kearifan itu, adalah cahaya kehidupanmu. Cahaya yang tiada duanya adalah Tuhan, dan engkau adalah “anak” Tuhan yang dipenuhi cahaya. Kehidupanmu akan dipenuhi dengan kebaikan dan kesempurnaan. Aku telah mengatakan kepadamu untuk menyimpan kesempurnaan itu dalam dirimu. Namun, cucu-cucuku, engkau tidak melakukan apa yang telah aku katakan. Engkau tidak mengambil cahaya itu dengan kelembutan dan ketajaman kearifan.
Selanjutnya aku tunjukkan cahaya bulan padamu. Sebab jika siang hari, bulan tampak lemah dan redup. Cucu-cucuku, cahaya kehidupan duniawimu adalah sama. Cahaya kehidupanmu hanya terlihat dalam kegelapan ilusimu. Seluruh hidupmu berlangsung dalam kegelapan itu, lantas apa yang selalu tetap hingga akhir? Hanya jiwa. Tubuh menua, kehilangan kekuatannya, dan mati dalam kegelapan ilusi ini. Akhirnya hanya jiwa yang tetap ada.
Mengapa aku memintamu untuk membawa bayangan bulan bersamamu? Bayangan bulan dapat mengajarimu tentang keterbatasan kehidupanmu. Aku menginginkanmu untuk memahami apa yang akan terjadi; tubuhmu akan lenyap, tapi jiwamu akan tetap hidup. Cucu-cucuku, engkau harus memahami hal ini dan jadikan dirimu sempurna dan abadi. Itulah hal yang harus engkau ambil dari bulan.
Berikutnya kita lihat sebuah layang-layang. Layang-layang itu bergoyang-goyang ke sana-ke mari di angkasa yang tinggi dan kemudian menemukan sebuah titik keseimbangan. Engkau juga harus menyeimbangkan kehidupanmu di dunia ini. Ketika segala sesuatu dalam hidupmu mulai berjalan, engkau harus memelihara keadaan keseimbangan dengan sifat-sifatmu, jangan pernah ragu-ragu dalam melangkah ke depan. Satu sisi akan menarikmu turun, kemudian sisi yang lain akan menaikkanmu.
Engkau harus dapat mengatur dan menyeimbangkan antara keduanya. Jangan mengikuti satu sisi saja. Gunakanlah kearifan dan sifat-sifat baikmu untuk menjaga keseimbanganmu.
Itulah pengertian yang harus engkau ambil dari layang-layang.
Setelah itu kita melihat bunga-bunga dan mencium aromanya. Aku perintahkan kepadamu untuk mengetahui keindahannya dan hanya mengambil wewangiannya untukmu. Kemudian aku katakan kepadamu untuk mencicipi bagaimana rasa buah-buahan itu dan hanya mengambil rasa manis saja. Demikian juga, engkau harus memahami kehidupan dan memeras esensi yang baik darinya.
Kemudian, ingatkah engkau orang yang menanam benih? Sebagaimana dia menanam benih di tanah, maka engkau harus menanamkan dalam hatimu benih iman, keyakinan, kepastian, dan keteguhan hati; benih kebenaran, kearifan, cinta, kasih, persamaan, dan ketenangan; benih kesabaran batin, keridhaan, keyakinan kepada Tuhan, dan benih pe-mujaan kepada Tuhan yang dikenal dengan sabur, syukur, tawakkul-Allah, alhamdulillah; serta benih sifat-sifat dan wilayat-wilayat Tuhan, yakni tindakan-tindakan dan tugas-tugas-Nya. Sebuah butir kebenaran tumbuh dari masing-masing benih tersebut. Ambillah butir dari masing-masing benih dan tanamkan seluruhnya di dalam hatimu yang terdalam. Olahlah benih-benih tersebut dan benih-benih itu akan berkembang dalam dirimu sebagai kesempurnaan. Inilah benih yang aku minta kepadamu untuk engkau ambil.
Kasihku padamu, cucu-cucuku. Pikirkan tentang butir-butir pembicaraan yang aku katakan kepadamu tersebut. Dari pembicaraan tentang matahari, maka pahami sinar-sinar kearifan yang membangkitkan rahmat, sinar gnanam. Dari pembicaraan tentang bulan, maka ketahuilah bahwa jiwa terus ada meskipun tubuh kita hancur. Dari pembicaraan tentang layang-layang, belajarlah untuk menggunakan kearifan dan sifat-sifat baikmu untuk mempertahankan keseimbangan dalam hidup.
Dari pembicaraan tentang keharuman bunga-bunga dan rasa buah-buahan, maka belajarlah untuk memeras esensi kehidupan. Dari pembicaraan tentang benih, belajarlah untuk menanam dan mengelola butir-butir kebenaran di kerajaan Tuhan dalam hati. Lakukanlah semua ini dengan kearifan. Ketika semua benih tersebut tumbuh dan mencapai kesempurnaan di dalam hatimu, maka engkau akan menjadi seorang paripurna.
Cucu-cucuku, aku membawamu dalam perjalanan ini dan menunjukkan padamu semua contoh dan engkau akan mengerti inti darinya. Aku perintahkan padamu untuk mengambil inti dan menyimpannya dalam ruangan rahasiamu, tapi engkau malah berpikir untuk membawa semua itu. Bahkan jika engkau mencoba membawa salah satu dari semua ini, engkau akan mati seketika. Jika engkau mencoba membawa bentuk [tubuh], ia akan menghancurkanmu. Namun, jika engkau mengambil esensi, ia akan membuatmu tumbuh. Hanya semua ini yang engkau butuhkan untuk perkembanganmu.
Kasihku padamu. Engkau harus merenungkan hal ini.
Bukalah hatimu dan engkau dapat menempatkan semua inti yang telah engkau amati. Kemudian simpanlah semua barang berharga ini di tempat yang bersih, ruang rahasia dalam hatimu. Hanya dengan jalan ini engkau dapat melindungi mereka dari serangan.
Engkau harus menyimpan setiap hal yang engkau miliki atau engkau kehilangan keseimbangan. Engkau harus menyimpan semua kejadian ini dalam ikatan yang kuat atau ini akan memberimu kejutan dan melemparmu. Ambil kebenaran dan simpan dalam tempat yang benar. Ambil kebajikan dan simpan dalam kebajikan. Ambil cahaya dan simpan ia dalam cahaya.
Ambil keadilan dan simpan dalam keadilan. Ambil suara hati dan simpan ia dalam suara hati, kesaksian. Ambil kebaikan dan simpan ia dalam kebaikan. Ambil kehidupanmu dan simpan dalam kehidupan Tuhan. Jagalah Tuhan dalam Tuhan. Untuk menemukan kedamaian dalam hidupmu, engkau harus menyimpan setiap inti dari semua hal di tempat yang benar. Tempat itu adalah ruang rahasiamu, ruang dalam hatimu di mana kehidupanmu yang sesungguhnya hidup. Ruang itu adalah kerajaan surga, kerajaan gnanam, kerajaan dalam jiwamu, kerajaan suci yang penuh kebahagiaan. Engkau hanya mengambil kebenarannya dan menyimpannya dalam tempat yang suci. Kemudian engkau akan menemukan kesempurnaan dan kehidupanmu akan tumbuh. Tapi jika engkau meletakkan di tempat yang salah, ruang dalam kehidupanmu akan hancur.
Cucu-cucuku, engkau harus mengetahui setiap harta-benda yang harus disimpan dan bagaimana melindunginya. Taruhlah harta-benda itu di tempat yang benar. Itulah surga. Di sebelah kiri adalah neraka, tempat yang salah. Simpan apa yang engkau butuhkan dan simpan semuanya itu dengan baik dan taruh dalam hatimu di sisi yang benar, di kerajaan surga. Buanglah pikiran dan penglihatan dan apa pun yang jahat ke bagian kiri, yakni kerajaan neraka. Tanamlah bibit di jalan yang benar, jalani perjalanan hidupmu di jalan yang benar, dan jagalah keseimbangan dengan benar. Jika engkau kehilangan keseimbangan, engkau akan jatuh ke dalam neraka, dalam khayalan, ketumpulan, harapan, gairah, fanatik, fitnah, pemisahan antara ras dan agama, dan kemunafikan akan berkata satu hal ketika berpikir sesuatu yang lain. Sifat-sifat makhluk beracun, hantu, dan setan akan masuk ke dalam dirimu.
Kasihku padamu, cucu-cucuku. Setiap kejahatan itu beracun. Jika engkau menyimpan sesuatu yang beracun bersamamu, mereka akan membunuhmu. Ular mempunyai racun dalam mulut sehingga mereka saling menyerang. Tapi ketika ada petir, racun itu meledak, dan ular mati dengan sendirinya. Seperti ini cucuku, apa pun kejahatan yang engkau simpan dalam dirimu, ia akan membunuhmu ketika petir cinta dan rahmat Tuhan menyambar. Jika engkau menyimpan sifat-sifat beracun dalam dirimu, mereka akan menghancurkan kebenaran, kerajaan dalam jiwamu, kerajaan penuh kasih kearifan, kesucian yang hakiki dan kecemerlangan. Kehidupanmu akan hancur.
Kasihku untukmu, cucu-cucuku. Setiap pikiranmu haruslah pikiran yang benar. Gunakanlah dalam kebaikan. Buanglah sifat-sifat dan tindakan buruk yang datang kepadamu.
Setiap orang harus berpikir tentang hal ini. Kita melihat banyak hal dalam kehidupan kita, dan mendengarkan banyak makhluk. Tapi ingat, dari apa pun yang engkau lihat atau dengar di sini, ambillah hanya yang benar dan simpanlah dalam hatimu.
Engkau hanya membutuhkan kebenaran yang engkau temukan dalam segala hal. Qudrat Allah, kekuatan-Nya, berada dalam pokok itu. Mari kita istirahat, agar bebanmu tidak akan berat.
Jangan mencoba untuk menyimpan dalam dirimu racun-racun yang penuh dengan bau busuk. Tubuh, ciptaan-ciptaan yang lain, dan khayalan semuanya adalah duniawiah. Semuanya berbau. Hanya satu hal yang tidak berbau. Ini adalah kebenaran dalam jiwa, inti dari bau wangi. Ambil hanya bau wangi dan tinggallah dengan santai. Kemudian kehidupanmu akan menjadi penuh dengan kedamaian dan langkahmu akan menjadi mudah.
Setiap anak harus merenungkan hal ini. Berjalanlah dengan kearifan Tuhan dan bergembiralah melihat setiap hal, ia bersamamu. Ambil butir pengertian ini, pahamilah ia, dan simpanlah ia dalam ruang rahasia di hatimu. Kearifan Tuhanmu akan memberi petunjuk jalan kepadamu. Demikianlah engkau berjalan bersamanya.
Kasihku padamu, cucu-cucuku. Tuhanmu, selalu melindungimu. Kebenaran, Tuhan dari jiwamu, selalu menolongmu.
Amin.