Assalamu’alaikum Wr.Wb
Mau Tanya apakah dalam thariqat Syadziliyah tidak ada rabithah atau membayangkan wajah mursyid, karena di tharekat Naqsyabandiyah ada, dan itu wajib.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb
Pengirim
Fln,
021328542xx
Jawab:
Soal Robithoh antara murid dan Mursyid semua ada dalam thoriqoh. Tetapi yang dimaksud dengan Robithoh, ini satu sama lain berbeda definisinya. Ada yang mendefinisikan Robithoh itu sebagai proses berhubungan atau berkait, atau “dalam rangka menuju”. Kemudian ada yang berpandangan harus membayangkan wajah sang mursyid seperti yang anda katakana, tetapi juga ada yang melarang membayangkan wajah atau sosok mursyid, dengan alasan sosok mursyid pun adalah makhluk, bukan Khaliq.
Hanya saja dalam thoriqoh syadziliyah, khususnya di Pesulukan Thoriqoh Agung (PETA) termasuk yang melarang membayangkan sosok mursyidnya ketika hendak atau sedang bertawajuh kepada Allah Ta’ala. Dikawatirkan jika akhir hayat seseorang bukan “Fatsamma Wajhullah” kemana pun engkau menghadap di sanalah Allah, tetapi masih ada sosok makhluk, dikawatirkan “secara hakikat” tidak husnul khotimah.
Namun apabila “Terbayang” (berarti tidak diusahakan, juga bukan karena kemauannya) sosok mursyid, itu berarti sedang mursyid sedang membimbing secara ruhani bagi jiwa anda. Bukan berarti ketika tidak terbayang itu tidak dibimbing, karena dalam Al-Qur’an disebutkan, “Katakan (Muhammad) masing-masing mengamalkan menurut syakilahnya (format dan kapasitas jiwanya).”
Makanya ada Hadhorot (Ilaa hadhroti….) atau doa tawassul, yang sebenarnya sudah dinilai sebagai robithoh dengan Musrsyid dan Rasulullah, Sahabat, para Auliya’ dan para Nabi, Malaikat dan para Syuhada’ dan Sholihin.