“Benar-benar mendapatkan keberuntungan besar orang yang beriman. Yaitu orang yang khusyu’ dalam sholat mereka . Dan orang yang berpaling dari berlebihan. Dan orang yang melaksanakan zakat.
Dan orang yang menjaga kelamin-kelaminnya, kecuali pada isteri-isteri mereka atau budak perempuan, sesungguhnya mereka tidak tercela.
Maka siapa yang mencari di luar itu, maka mereka itulah golongan orang memushi dirinya. Dan orang yang menjaga amanah dan janji mereka. Dan orang-orang yang menjaga sholat mereka.
Merekalah para pewaris, yang mewarisi surga firdaus,
mereka abadi di dalamnya.” (Al-Mu’minun: 1-1)
Keberuntungan adalah mereka yang benar-benar beriman dan yaqin:
- Disebutkan orang-orang yang khusyu’, adalah orang yang hatinya hadir di hadapan Allah ketika sholat, orang yang dipenuhi kepatuhan total atas kharisma Ilahi karena munculnya cahaya keagunganNya.
- Mereka yang berpaling dari berlebihan, adalah mereka yang terkonsentrasi pada kesibukan jiwanya pada Allah Ta’ala. Karena selain sibuk bersama Allah, hanyalah permainan belaka.
- Orang yang menunaikan zakat, adalah mereka yang telah membersihkan jiwanya dari sifat-sifat manusiawi yang menghalangi peningkatan ‘ubudiyah mereka kepada Allah. Merekalah yang bisa menjawab panggilan Allah dan dekat dengan kehadiran Allah Ta’ala. DariNya, BersamaNya, KepadaNya, BagiNya, bersandar kepadaNya. Itulah Taqarrub.
- Orang-orang yang menjaga kelaminnya dan seluruh aspek yang mendorong kenikmatannya, syahwatnya, yaitu mereka yang senantiasa menjaga hatinya untuk tidak dipengaruhi hawa nafsunya, sehingga hasratnya hanya kepada Allah Ta’ala semata.
- Siapa yang mencari di luar itu, maksudnya lebih cenderung pada hawa nafsunya, berarti orang itu telah menumpuh musuh dalam dirinya, yang kelak malah mendzalimi diri sendiri secara berlapis-lapis.
- Orang-otrang yang menjaga amanah dan janjinya, adalah mereka yang menjaga rahasia Ilahi yang penuh dengan keagungan, yang telah dititipkan oleh Allah ta’ala dalam sirr mereka, dan mereka ini adalah yang menjaga janji di alam Azali, di alam fitrah, dengan menunaikannya dan menghidupkan di alam dunia ini.
- Dan mereka yang menjaga sholatnya, yaitu mereka yang bermusyahadah melalui ruhnya, menjaga musyahadah itu secara langgeng, sampai meraih ma’rifatullah yang sejati.
- Mereka adalah para pewaris syurga ruh di puncak Kemahasucian Ilahi.