Syeikh Abdul Qadir Al-Jilany, 17 Ramadhan, tahun 545 H. di Madrasahnya
Celaka kamu! Allah Azza wa-Jalla memberikan pilihan fakir padamu, sedangkan anda malah memilih kaya. Tahukah anda bahwa Allah Azza wa-Jalla memberikan pilihan terbaik bagimu tetapi anda tidak menyukai pilihan Allah Azza wa-Jalla? Sesungguhnya yang membenci pilihan Allah Azza wa-Jalla adalah nafsumu, kesenanganmu, watakmu, syetanmu, dan lingkaran kawan-kawan burukmu. Karena mereka pasti tidak suka pilihan Allah Azza wa-Jalla.
Karena itu anda jangan berselaras dengan mereka, jangan berpaling pada mereka, mengikuti kontra mereka dan kebencian mereka kepada Allah Azza wa-Jalla. Degarkan apa yang menjadi kata hati dan rahasia batinmu, karena keduanya akan mengungkapkan kebaikan, dan mencegahmu dari keburukan.
Relalah dengan kefakiranmu, karena rela dengan kefakiranmu itu berarti anda kaya yang nyata, karena anda terjaga dari hal-hal di luar batas kemampuan anda. Sebab Allah Azza wa-Jalla telah memberikan kemampuan kepadamu, jika tidak pasti anda telah terjerumus pada jurang maksiat. Dan karena itu Dia Allah Azza wa-Jalla memberikan kepampuan berupa kefakiran dan kelemahan padamu, dan pada saat yang sama Allah Azza wa-Jalla melindungimu dari maksiat.
Bila anda sabar atas pilihan Allah Azza wa-Jalla anda meraih pahala yang tak terhingga oleh diri anda dan manusia di muka bumi. Tapi anda lebih senang tergesa-gesa. Orang yang tergesa-gesa, tidak meraih apa pun kecuali yang berada dalam hasrat syetan, sedangkan hati-hati itu dari Ar-Rahman. Sebaliknya jika tergesa-gesa, andalah pasukan syetan. Bila anda sabar, berarti anda pasukan Ar-Rahman Azza wa-Jalla dan anda menyertaiNya.
Hakikat taqwa itu menjalankan apa yang diperintahkan oleh Allah Azza wa-Jalla dan meninggalkan laranganNya, bersabar dalam mengerjakannya, sabar dalam menerima bagian-bagian dariNya, bersabar pada cobaan-cobaanNya, maka kalian adalah makhluk universal, jiwa universal, fana’ universal dan sirna serta watak universal. Serasa tak ada kabar dari Allah Azza wa-Jalla, atau tidak pula dari kaum ’arifun.
Kalian semua gila, jika disandarkan pada pandangan publik, namun sesungguhnya kalianlah yang berakal sehat.
Bila kegilaan orang yang gila kepada Allah Azza wa-Jalla sempurna, maka ia segera keluar dari kegilaannya. Gerak adalah awal, dan akhirnya adalah diam. Hilanglah rasa sakit dan muncullah hikmah.
Anak-anak sekalian! Anda ini kosong akhirat, penuh dengan dunia. Perilakumu membuatku dan kalangan orang-orang shaleh dan wali, sangat menggelisahkan. Anda meninggalkan majlis mereka dan merasa cukup dengan pikiran rasio anda. Padahal siapa pun yang merasa cukup dengan pikiran rasionalnya akan tersesat. Tak seorang pun Ulama, melalinkan ia ingin bertambah ilmunya. Tak seorang pun orang alim kecuali ada yang lebih alim dari dirinya. Allah Azza wa-Jalla berfirman:
”Dan Aku tidak mendatangkan ilmu kecuali sedikit.” (QS Al-Isra’: 85)
Kalian mesti bergabung dengan mayoritas Ulama dan kekuatan terbesar secara sungguh-sungguh. Anda harus mengikuti jejak mereka. Pisah dengan mereka adalah penyakit kronis thariqah.
Rasulullah Saw, bersabda: ”Ikutilah jejak-jejak mereka dan jangan berbuat bid’ah, maka kalian akan tercukupi.” (Hadits ditakhrij oleh Al-Haitamy dan Ath-Thabrany)
Thariqah ini tidak bisa ditempuh dengan hawa nafsu. Tetapi dengan ayturan dan melaksanakan aturannya, meninggalkan rasa mampu maupun rasa berdaya serta ambisi. Meraih kepasrahan total dan melemparkan jiwa kepada Allah Azza wa-Jalla. Meninggalkan sikap tergesa-gesa dan dan lebih hati-hati. Semua itu tidak bisa muncul melalui sikap tergesa-gesaan nafsu anda.
Jalan ini harus ditempuh dengan jiwa ksatria, kesabaran, kewaspadaan dan perjuangan jiwa. Karena itu anda harus berguru pada sebagian penguasa-penguasa ma’rifat, hingga memberikan petunjuk padamu, memberikan pendidikan kema’rifatan serta mengambil beban-bebanmu.
Anda menaiki kendaraan jiwanya. Bila anda lelah ia membawa bebanmu atau menyilakan padamu untuk berjalan di belakangnya, itupun jika anda mencintainya, ia akan menyilakan anda berjalan di belakangnya. Namun jika anda yang dicintainya, ia menyilakan anda menaiki kendaraan cahayanya, dan ia naik di belakang anda (cukup mengawasi anda). Siapa yang merasakan ini, akan mengenalnya.
Duduk dengan keluarga sejati sungguh nikmat, tetapi duduk dengan mereka yang pendusta dari kalangan munafik adalah derita.
Hendaknya anda terus ber-muroqobah (waspada akan Pandangan Allah Azza wa Jalla), menuntut dirimu untuk menepati hak-hak Allah Azza wa Jalla, dan hak-hak makhlukNya, bila anda inginkan kebajikan dunia akhirat. Waspadailah pengetahuan Allah Azza wa Jalla padamu dan tuntutlah dirimu untuk melakukan amal, karena anda memang dituntut untuk memenuhi perintahNya Azza wa Jalla, menjauhi tumpukan dosa-dosa kemaksiatan.
Anda lakukan dengan sabar ketika bencana tiba, dan ridho ketika keputusan dan takdir tiba, syukur ketika nikmat datang. Bila anda mampu menempuhnya, segala penghalang akan sirna, lalu anda bisa istiqomah bersanding dengan Allah Azza wa Jalla. Anda dapati kasih sayang dalam perjalanan, anda raih pertolongan, dan anda dapatkan kekayaan jiwa yang mengikutimu kemanapun engkau pergi.
Jangan peduli dimana anda berada, dimana tempat tinggal anda. Karena ketika anda gugur, anda langsung mendapatkan hikmah, pengetahuan, ilmu dan kepastian, manusia, jin, malaikat. Semua itu takut pada anda karena ketakutan anda kepada Allah Azza wa Jalla. Segalanya memberikan padamu karena kepatuhan anda pada Allah Azza wa Jalla. Karena siapa yang takut kepada Allah Azza wa Jalla, segalanya takut padanya.
Siapa yang tidak takut kepada Allah Azza wa Jalla, segala penjuru akan menakuti dirinya. Siapa yang berbakti kepada Allah Azza wa Jalla, semuanya akan berbakti padanya, karena Allah Azza wa Jalla tidak pernah membiarkan sejenakpun amal siapa pun dari hamba-hambaNya.
”Sebagaimana engkau memberi hutang pasti tertunai.” atau ”Sebagaimana jiwa kalian berada, disanalah anda dilimpahi.”
Ya Allah berilah kami amal melalui kemurahanMu dan kebajikanMu, ampunanMu dan kasih sayangMu pada kami di dunia dan akhirat.
Ya Tuhan kami, berikanlah kebajikan di dunia dan kebajikan di akhirat, dan lindungi kami dari azab neraka.