Assalamu’alaikum wr. wb. Mbak, saya sangat kawatir dengan pemberitaan akhir-akhir ini setelah kasus
pelecehaan seksual pada anak-anak di Jakarta Internasional School (JIS). Saya terus terang juga baru kenal istilah “Pedofilia” yang merupakan keadaan psikologis ketertarikan seksual terhadap anak-anak. Dia hanya bisa terangsang oleh anak-anak.
Sebagai orang tua, apalagi seorang ibu, mungkin saja bukan saya sendiri yang kawatir. Tapi juga orang tua lain.
Saya harus bagaimana untuk menjaga anak-anak ini Mbak? Apa kiat-kiatnya? Siapa yang harus disalahkan?
Semoga kami dapat solusi-solusi untuk masa depan anak-anak negeri ini. Terimakasih
Wassalamualaikum wr. wb.
Mardiana Ulfayanti-Yan@xxxx.xxx
JAWAB:
Pedofilia memang kasus khusus dan harus ada penanganan khusus. Kita sering terlambat, tahu-tahu sudah kejadian, ya. Baru kita kaget-kaget. Menangani masalah lingkungan pendidikan dan penyimpangan tidak bisa sendiri, atau perlembaga. Tapi harus jadi masalah nasional yang melibatkan dunia pendidikan agama, orang tua, para guru dan pergaulan.
Ini masalah kita bersama, terutama kita mesti mengawal secara bersama-sama. Kita tidak bisa mengandalkan lembaga pendidikan formal saja, sebab lingkungan sosial kita memang sedang sakit. Banyak virus kejiwaan yang gampang menular dan ini tanggungjawab kita semuanya. Karena kalau mengandalkan undang-undang, mengandalkan lembaga perlindungan anak, tidak ada penyelesaiannya secara tuntas. Jadi bagaimana ya, para ustadz di TPA, pendidik, guru sekolah dan para tokoh masyarakat harus peduli.
Ibu bisa memulai dari para orang tua murid di sekolah dan para guru untuk membahas masalah ini di lingkungan masing-masing. Bismillah, ya Bu.