Assalamu’alaikum wr. wb
Pak Kiai saya mau bertanya tentang surga, apakah surga itu kekal, bukankah yang kekal itu hanyalah Allah, sedangkan surga itu bukannya makhluk juga. Jadi apakah
surga itu kekal, karna dari hampir semua guru saya bilang, surga itu tidak kekal. Mohon untuk di jawab, Terimakasih banyak Pak Kyai
Wassalamu’alaikum wr. wb.
ahmad fikri al-fathi@com.id
Jawab:
Memang selama ini banyak berkembang, lalu timbul kontroversi khususnya ketika muncul buku berjudul Syurga Tidak Kekal. Orang yang mengatakan bahwa syurga tidak kekal, berarti tidak memahami esensi dari syurga, esensi masuk syurga, esensi ahli syurga, apa yang disebut dengan syurga itu sendiri.
Hanya dengan membangun logika dangkal, bahwa syurga itu makhluk, dan segala yang makhluk tidak kekal, lalu membangun perspesi bahwa syurga pun tidak kekal, berarti telah memahami makna syurga dari kulitnya, makna al-Qur’an dari kulitnya, dan ia telah didangkalkan oleh akal filsafatnya sendiri, oleh permainan logikanya sendiri.
Syurga seringkali berbanding terbalik dengan neraka. Karena adanya nerakalah, makhluk faham akan syurga. Jika neraka tidak ada, apakah syurga akan ada?
Dalam Al-Qur’an ditegaskan segalanya sirna, dan abadilah Wajah Allah. Sirna harus menjadi kebalikan tetap abadi. Apa yang disebut dengan sirna (fana’) itu? Siapa yang menfanakan makhluk, siapa pula yang mengokohkan makhluk dalam keabadian? Tentu saja Allah Yang Maha Abadi. Karena itu, sifat syurga disebut dengan Khalidan Abadan yang berarti abadinya karena melekat dan bergantung kepada Yang Maha Abadi dan Maha Baqo’. Bukan dengan sendirinya.
Jadi bertanya, apakah syurga itu kekal atau tidak, maka pertanyaannya sudah salah. Karena sesuatu yang sudah jelas kok ditanyakan. Nah, jangan-jangan kami yang menjawab salah juga, karena menjawab pertanyaan yang salah. Semoga jawaban ini sekadar meluruskan pertanyaan yang salah.