Kebanggaan Buah Limau

SALAM sayangku padamu, cucu-cucuku. Bagaimana kalau kita berjalan menelusuri jalan ini?  Lihatlah buah-buah limau hijau yang menggantung di dahan pohon itu! Ke mari dan duduklah

mendekat dan aku akan menceritakan padamu sebuah cerita tentang sesuatu yang terjadi pada buah limau pada zaman dahulu kala.

Konon, ada seorang dokter yang mengumpulkan bahan-bahan ramuan untuk dipakai sebagai obat bagi pasien-pasiennya.

Pada suatu hari, ketika dia sedang mencari bahan-bahan ramuan di beberapa ladang, dia mendengar suara lirih yang berasal dari pohon limau, “Duhai manusia, wahai dokter!” panggil limau tadi, “Apa yang sedang engkau cari?” Dokter itu melihat ke seluruh penjuru arah, tapi tidak melihat seorang pun. Lagi dan lagi, limau itu memanggilnya. Pada akhirnya, dokter tadi berteriak, “Siapa dirimu? Siapa yang sedang memanggilku?”

“Namaku adalah limau.” Dan bersamaan dengan itu, limau itu menggoyang tubuhnya. “Aku ada di sebelah sini, di cabang pohon ini. Lihatlah aku! Mengapa engkau menyia-nyiakan waktu mencari ramuan untuk menyembuhkan penyakit? Aku, limau, adalah obat yang bisa menyembuhkan 4.448 penyakit manusia. Aku bisa menyembuhkan sakit mata, sembilan puluh enam macam gangguan pada empedu dan penyakit dari timbunan lemak yang menyumbat jantung. Bahkan aku bisa menunda Malaikat Pencabut Nyawa selama lima menit.

Pertama, engkau harus memetikku, lalu memerasku, dan selanjutnya tambahkan bahan-bahan tertentu pada cairan yang engkau dapatkan. Campuran ini akan menyembuhkan penyakit.

Aku bisa melarutkan semua yang membahayakan dalam tubuh dan menyembuhkan semua penyakit yang biasanya engkau memakai ramuan untuk menyembuhkannya. Aku bisa menghasilkan kesehatan untuk meningkatkan kekuatan. Aku begitu hebat! Aku adalah buah terpenting dari seluruh kerajaan tanaman buah,” kata limau tersebut dengan sombongnya.

“Oh, itu mengagumkan!” kata dokter tadi yang benar-benar terkesan. Dan dia mulai memetik beberapa buah limau.

Tiba-tiba, firman Allah terdengar, “Duhai buah limau! Apakah kau merasa begitu sombong dan congkak sehingga telah melupakan siapa Yang menciptakanmu? Apakah kau menganggap bahwa dirimu yang memiliki semua kekuatan ini? Yang menciptakanmu dengan keindahan dan kesederhanaan seperti itu adalah Aku, tapi dalam pernyataanmu yang sombong, kau telah melupakan Aku. Jadi, karena kesombonganmu, esensimu akan terbagi. Satu biji dan ruas tunggalmu akan berubah menjadi banyak bagian dan banyak benih. Kau akan menjadi induk keluarga buah-buahan secara menyeluruh, dan kekuatanmu akan dibagi rata di antara buah-buahan tersebut.”

Seketika limau itu dibagi menjadi banyak bagian yang penuh dengan biji, dan dari limau tersebut muncullah keluarga sitrun secara menyeluruh. Masing-masing buah diberi porsi dari sifat-sifat limau. Satu porsi masuk ke dalam lemon, satu porsi masuk ke dalam jeruk, satu porsi masuk ke dalam grapefruit (jeruk yang besar), sedangkan satu porsi lainnya masuk ke dalam tangerine (jeruk keprok). Limau itu sendiri cuma tersisa dengan warna hijau dan rasa masam.

Seperti halnya limau, manusia menjadi masak [baca: busuk] karena keruntuhannya sendiri, ketika dia melupakan Allah dan membiarkan keakukannya muncul dalam dirinya. Tidak masalah seberapa tinggi tingkat pendidikan seseorang atau seberapa banyak yang dia ketahui, tidak masalah apakah dia seorang raja ataupun seorang pengemis, jika melupakan Penciptanya dan menjadi congkak, maka Allah menghancurkan kekuatan manusia tersebut menjadi berkeping-keping. Dan ketika bakat dan kemampuannya terbagi menjadi banyak porsi, maka kebaikannya juga lenyap. Dia kehilangan kearifannya dan tenggelam ke dalam keadaan yang dialami limau. Pada akhirnya, dia menjadi mangsa bagi neraka, bagi bumi, bagi cacing dan serangga.

Tapi orang yang ingat perbendaharaan Allah, akan meningkat kearifannya, dan keadaannya akan terangkat. Dia yang menganggap Sang Pencipta sebagai sumber semua tindakannya, akan tumbuh subur. Pencarian, kearifan, dan sifat-sifatnya akan tumbuh subur.

Cucu-cucuku yang mulia, ketika kearifan datang padamu, semua semak, pepohonan, bahkan rumput-rumput liar akan bicara padamu. Tapi jika engkau menjadi sombong, maka kebaikan dan kebenaran tidak akan bicara padamu dari dalam ciptaan Allah mana pun. Justru, neraka akan bicara padamu.

Ilusi, iblis, para hantu akan bicara padamu. Penyakit yang fatal akan bicara padamu dan membuatmu menderita. Kejumudan akan bicara padamu. Prasangka agama dan suku akan bicara padamu. Tapi kearifan tidak akan bicara padamu. Tidak pula potensialitasmu yang melekat, maupun cinta, kebenaran, dan sifat-sifat Allah, tidak akan bicara padamu. Hasrat atau nafsumu, iblis, hantu, dan empat ratus triliun plus sepuluh ribu hal-hal spiritual, semuanya akan menusuk dan mencubitmu dari dalam. Ketika hal itu terjadi, kau akan merasa lelah dan terganggu, penuh dengan kelambanan dan keraguan. Dalam keadaan yang rendah itu, kau tidak akan mampu menyembuhkan penyakit siapa pun atau memberikan kedamaian kepada siapa pun.

Jika engkau berusaha memberikan kedamaian kepada orang lain ketika engkau berada dalam keadaan congkak seperti itu, maka bantuanmu akan lebih buruk ketimbang bisa seekor ular.

Kesombongan dan karmamu akan membunuh orang lain dan engkau bahkan akan mengharapkan imbalan atas racun yang telah engkau berikan. Jika engkau memiliki perbedaan, kesombongan, kecongkakan, iri hati, kecemburuan, kebohongan, keadaan mabuk, fanatisme agama, dan berbagai prasangka, maka kehidupanmu akan terisi dengan kerusakan dan dihantui dengan keraguan. Keadaan yang beracun itu akan merusak kebaikanmu dan juga kebaikan orang-orang lain. Keadaan yang beracun itu akan mengganggu sifat-sifat Allah dan menghalangi keadilan-Nya. Racun itu akan merusak segalanya.

Salam sayangku padamu, cucu-cucuku, engkau harus membuang semua sifat jahat ini. Engkau harus mendengarkan dengan telingamu yang bisa mendengar pembicaraan seluruh makhluk ciptaan Allah, melihat dengan mata yang bisa melihat segala sesuatu, mencium bau dengan hidung yang bisa mencium bau segala sesuatu, dan berbicara dengan lidah yang bisa menjawab segala sesuatu. Engkau harus memikirkan sepenuhnya dan memahami dengan mata hati! Ketika hal ini terjadi, kearifan akan datang padamu dan semua ciptaan Allah akan bicara padamu. Engkau akan memahami kekuatan Allah dan memuji-Nya. engabdikan dirimu kepada-Nya, ketika engkau memberikan kearifan dan cintamu kepada-Nya dalam nafas dan pembicaraanmu, maka semua ciptaan Allah akan bicara padamu dan engkau akan bisa memahami mereka. Engkau akan tahu esensi dan gerakan setiap kehidupan. Ketika engkau meraih keadaan itu, maka engkau benar-benar akan menjadi anak kesayangan Allah.

Salam sayangku padamu, cucu-cucuku. Jangan seperti buah limau. Hancurkan kesombongan keakuanmu. Hancurkan perbedaan yang ada dalam dirimu. Jadilah seorang manusia.

Jadilah seorang beriman yang sejati, yaitu seorang Mukmin.

Jadilah seorang utusan dan hamba Allah. Jadilah “anak-Nya”.

Layanilah Allah, laksanakan tugasmu dalam kerajaan-Nya, dan tolonglah semua makhluk!

Setiap anak seharusnya tahu hal ini dan memahaminya dengan kearifan. Salam sayangku padamu. Semoga Allah menolong kalian semua untuk mewujudkan keadaan ini. Amin.

Harus dibaca juga..

Next Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Top Stories

ADVERTISEMENT

Login to your account below

Fill the forms bellow to register

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.