Kapankah Saya Mampu Istiqomah?

Assalamu’alaikum wr.wb.
Pak Ustadz, terus terang jiwa saya terombang-ambing. Kadang ada masalah kecil saja, saya sangat sensitive, ingin marah, atau gampang terpengaruh.  Ironisnya lagi ibadah saya jadi hancur-hancuran, males-malesan, rasanya

Harus dibaca juga..

saya muak melihat diri saya sendiri. Tapi setiap mau bangkit rasanya berat sekali.
Apakah itu pengaruh dari nafsu saya, atau karena saya mengalami kekecewaan pada diri saya sendiri? Saya sering pula dihantui oleh kegelisahan dan ketakutan, entah apa penyebabnya.
Sekian Pak Kiai, semoga dijawab segera. Kami sangat butuh solusi, agar tidak terlalu lama terpuruk.

Wassalamu’alaikum wr.wb.
Guritno
Gurr_21@yahoo.com

Jawab:
Cobalah anda berpuasa, minimal Selasa Rabu Kamis, secara berulang kali, apabila anda mulai drop iman. Jangan biarkan nafsu anda menggembala hatimu, karena hatimu semakin terseret dan tersiksa oleh penjaranya.
Tidak ada artinya anda memaki-maki diri, mencela diri, romantis dengan kesalahan masa lalu, kalau tidak disertai semangat bangkit menuju Allah Ta’ala. Namanya bukan semangat, jika anda bangkit hanya karena emosi. Bangkit karena jengkel pada diri sendiri. Bangkitlah dengan hati yang terbuka, dan istiqomahkan hatimu, fikiranmu, akalmu, ruhmu, sirrmu bahkan fisikmu.

Secara fisik anda harus berani istiqomah secara rutin mengamalkan ubudiyah yang jadi kewajiban dan sunnah, yang berhubungan dengan waktu.
Secara pikiran anda istiqomah dengan kesadaran terus menerus akan hadirnya Allah Ta’ala kapan dan di mana saja padamu.
Secara akal, istiqomahkan akal dengan terus menerus memihak kepada Allah dan kebenaran Allah Ta’ala, bukan kebenaran emosi atas nama ayat-ayat Allah Ta’ala.

Secara nafsu, istiqomahkan dengan cara melawannya,. Memeranginya dan tegas padanya.
Secara Qalbu, Istiqomahkan pandangannya menuju wilayah Ilahiyah, dan terus menerus menggangungkan padaNya dalam segala hal.
Secara ruh, spirit Istiqomah anda senantiasa bermusyahadah (menyaksikan Allah Ta’ala) dalam segala hal.
Dan secara Sirri, anda istiqomah dalam lembah kema’rifatan kepada Allah Ta’ala, bersama Allah Ta’ala dan hanya Allah Ta’ala, tak ada yang lainnya.

Next Post

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Top Stories

ADVERTISEMENT

Login to your account below

Fill the forms bellow to register

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.