Jelang Nikah, Tergoda Cewek Lain

Assalamu’alaikum wr. wb.
Perkenalkan saya Ahmad Sholeh, sekarang berusia 27 tahun dan bulan depan Insya Allah akan menikah. tapi menjelang hari pernikahan ini timbul perasaan bimbang. Memang dalam proses saya ini tidak mengenal istilah pacaran. karena saya sendiri memang seumur-umur tidak pernah pacaran, begitu juga calon istri. 

Harus dibaca juga..

Kebimbangan muncul mungkin karena saya mencintai calon istri tidak dengan proses yang mengalir dan saya sendiri terkesan berlebihan tidak wajar, karena saya tidak mau mengecewakan ibu saya, dan ibu saya sangat ingin saya bisa menjadi suami untuk calon istri.

Tapi dulu sebelum bertemu calon istri saya sempat ketemu seorang gadis anak mitra kerja saya, dan pada pandangan pertama dihati saya refleks terucap kata masyaallah. Waktu itu mungkin karena setahu saya anak mitra kerja saya itu masih kuliah dan ibu saya pingin segera punya menantu. Maka saya enggan untuk menindaklanjuti, saya berfikir paling tidak akan ketemu lagi. Tapi sekarang ternyata saya harus bekerjasama dengan anak mitra kerja saya tersebut.

Saya sendiri seorang dengan sifat yang suka kasihan dan tidak suka menyakiti hati orang lain termasuk menyakiti hati calon istri saya ini. Tapi menjelang hari pernikahan ini timbul kebimbangan. Apa mungkin cinta saya kepada calon istri berlandas pada kasihan karena calon istri seorang gadis yang polos. Saya sendiri sering merenung apakah jodoh itu? Apakah istri saya nanti adalah benar-benar jodoh saya. Biasanya dalam setiap proses pengambilan hal penting, Alhamdulillah, saya sudah terbiasa sholat istikhoroh.

Tapi anehnya untuk hal sepenting ini saya tidak melalui istikharoh, yang terbersit di hati saya adalah ingin berbakti pada orang tua. Tapi ketika mendekati harinya saya merasa selama ini saya membohongi diri saya sendiri.

Tolong ajari saya apakah itu takdir? Dan apakah istri kita benar jodoh yang diberikan Allah pada kita? Apakah korelasi antara jodoh, takdir dan syukur? Dan apakah kalo orang tidak berjodoh walau sudah direncanakan sematang mungkin dan ada rasa saling suka antara kedua belah pihak baik calon pengantin dan keluarganya. Apakah pasti tidak akan pernah menikah?

Yang terakhir apakah 2 orang satu pihak bimbang tapi menikah benar itu hanya memang takdir Allah tapi bukan jodoh atau sudah jadi takdir Allah dan jodohnya? Karena saya ada kebimbangan kalo itu takdir dan bukan jodoh kesimpulan saya bisa saja cerai sewaktu-waktu karena orang tersebut memang ditakdirkan untuk bercerai dan tidak berjodoh.

Padahal saya hanya ingin menikah sekali dengan jodoh yang Allah sediakan untuk saya. Saya tidak tahu yang mana yang jodoh saya. Dan saya tidak tahu apakah kebimbangan saya adalah kata hati saya atau hanya was-was minasyaithon. Pak yai Tolong beri saya nasehat dan bimbingan. Terima kasih.

Wassalamualaikum wr. wb.
ahmad-ibnu.latif9@xxxx.xxx-08564389xxxx

JAWAB:

Kebimbangan anda adalah nafsu yang ditiup-tiup oleh syetan. Perkawinan itu bukan sekadar selera, atau sekadar getaran yang menggugah jiwa, namun sebuah perjalanan menuju Allah agar sampai di hadapan Allah Swt, pula, dengan mengikuti jejak Nabi Saw.

Hari-hari menjelang H, biasanya seseorang sangat sensitif, dan jika dituruti, akan meledakkan emosi terpendam. Anda mau menikah, berarti anda sedang menatap kedepan. Jangan menipu diri sendiri dengan berbagai alasan, karena munculnya alasan anda ada di waktu belakangan. Hanya karena tidak yakin pada Allah Swt., pilar-pilar hati anda jadi goyah.

Mulailah segalanya dengan Basmalah, yakinlah Asma-asma Allah tidak pernah lepas dari situasi dan kondisi anda. Kata-kata ”seandainya…seandainya…” adalah ucapan nafsu kita sendiri, dan jika dibiarkan ada ratusan andaian yang liar, tanpa terkendali.

Next Post

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Top Stories

ADVERTISEMENT

Login to your account below

Fill the forms bellow to register

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.