M. Rahim Bawa Muhaiyaddeen
SALAM sayangku padamu, cucu-cucuku. Hari ini, kita akan masuk di kedalaman samudera. Datang dan lihatlah melalui lensa khusus ini, dan engkau akan melihat makhluk-makhluk yang tidak terhitung banyaknya hidup di sana. Engkau bahkan bisa memeriksa rincian yang paling rumit mengenai telur ikan, makhluk-makhluk yang bersel satu, virus, dan banyak bentuk kehidupan lainnya. Apakah engkau melihat mereka semua?
Salam sayangku padamu, cucu-cucuku. Lihatlah cahaya di sebelah sana itu! Keajaiban apa yang ada di kedalaman samudera ini? Sinar itu berasal dari seekor ikan yang luar biasa. Pusatkan perhatianmu pada lensa ini dengan hati-hati dan engkau akan tahu bahwa cahaya itu berada tepat di atas kedua alis ikan ini. Cahaya ini menyerupai reflektor yang ditemukan di rambu-rambu jalan, dan berkilauan di kegelapan seperti cat yang berpijar. Cat yang berkilauan ini adalah salah satu penemuan ilmiah terbaru oleh manusia, tapi Allah menemukan sesuatu yang mirip sejak dahulu kala, ketika Dia menciptakan ikan ini.
Meskipun ada banyak jenis ikan di samudera, namun hanya ikan khusus ini yang memiliki cahaya lembut yang membantunya melihat saat ia berenang ke sana-ke mari dengan senangnya untuk mencari makanan. Cahaya ini memungkinkan ikan tersebut untuk menghindari kecelakaan dan halangan. Jika ikan ini melihat ikan lainnya yang berbahaya di atas, maka ia menyelam ke bawah, dan jika ikan ini melihat bahaya di bawah, maka ia bisa berenang lebih tinggi dan melarikan diri. Tetapi karena ikan lain tidak bisa melihat di kegelapan samudera, maka ikan-ikan itu seringkali tertangkap dan disantap.
Ikan ini tidak seindah atau sebesar ikan-ikan lainnya, atau memiliki warna yang bagus, tapi ketika engkau menatap wajahnya, maka cahaya berkilauan yang lembut itu memberinya jenis keindahan yang unik. Ketika engkau perhatikan sekawanan ikan-ikan ini berenang ke sana-ke mari, engkau bisa melihat jalur warna biru cerah yang berkelip-kelip di bagian depan masing-masing ikan ini. Cahaya ini tampak seperti permata yang berkilauan di air. Dari semua ciptaan-Nya, Allah memberi cahaya ini hanya pada jenis ikan ini saja.
****
Manusia, yang begitu mulia, juga memiliki cahaya alami untuk membantunya. Cahaya yang ada dalam hati, memungkinkannya untuk melihat seluruh isi dunia dan memilih apa yang benar.
Ketika manusia diciptakan, dia diberi cahaya kebenaran yang berkilauan. Allah menempatkan kearifan di pusat mata manusia, di bola mata, dan Dia mengelilingi kearifan tersebut dengan kebenaran yang bersinar. Ada titik yang sangat kecil dalam bolamata kearifan yang melaluinya cahaya itu muncul. Titik dalam kearifan tersebut ialah Allah. Melalui titik itu muncullah cahaya yang memungkinkan manusia untuk melihat segala sesuatu dan memungkinkan hatinya untuk memahami segala sesuatu. Dengan menunjukkan kepada manusia apa yang datang dan apa yang pergi, cahaya ini memberinya kekuatan untuk menyelamatkan diri dari kecelakaan atau bahaya apa pun.
Cahaya ini memberi manusia kearifan untuk memahami. Sebagaimana ikan yang memiliki cahaya untuk membantunya menerobos samudera gelap untuk menemukan makanan yang benar bagi dirinya, manusia pun memiliki cahaya untuk membantu dirinya menerobos samudera gelap yang berupa ilusi untuk menemukan makanan yang tepat. Dengan cahaya ini dia bisa melihat hal yang baik dan buruk, yang halal dan haram, surga dan neraka, kebenaran dan kebohongan, dan dia bisa mengevaluasi semua yang ada. Kemudian dia bisa membuang apa yang salah, atau haram, dan hanya mengambil apa yang benar, atau halal, dan menikmati rasanya. Cahaya ini diberikan untuk membantu manusia memilih apa yang menjadi milik Allah, dan membuang apa yang menjadi milik neraka. Cahaya kebenaran yang berkilauan ini bergabung dengan iman, kepastian, dan kemantapan hati dan menunjukkan kepadanya jalan yang baik.
Cucu-cucuku, engkau harus membuka mata kearifan yang indah ini dan melihat kehidupanmu. Dengannya engkau bisa melihat segala sesuatu. Allah menempatkan kekuatan-Nya di dalam mata kearifan tersebut dan memberikannya padamu. Mata kearifan ini akan melindungi dan memungkinkanmu untuk menjalani hidup panjang tanpa halangan apa pun.
Kekuatan alami dalam cahaya ini berasal dari kerajaan Allah, dari singgasana-Nya. Dengan cahaya dalam hatimu ini, engkau bisa menghindari apa yang salah dan mengambil apa yang benar. Jika engkau menghindari makanan yang haram, engkau tidak
akan tunduk pada penyakit. Jika engkau melihat dengan tatapan milik Allah dan sifat-sifat-Nya, maka engkau tidak akan tunduk pada kerusakan dan kematian. Maka engkau bisa mengarah pada kehidupan yang damai dan tenang, bersama dengan bentuk yang indah milik Allah dan kerajaan surga-Nya dalam hatimu.
Bukankah keadaan ini sangat bagus? Anak-anakku yang mulia, ini adalah sesuatu yang alami bagimu. Bahkan sebelum engkau lahir di dunia dan memasuki rongga tubuh ini, cahaya itu telah dipersiapkan untukmu. Pada saat engkau masih dalam kerajaan jiwa yang murni, kearifan yang tajam dan halus itu diberikan kepadamu. Dengan kearifan itu, engkau harus memahami semua yang engkau lihat dengan matamu. Lihat dan pahamilah kerajaan jiwa ini, kerajaan dunia ilusi, dan kemudian kerajaan Tuhan kita. Hindarilah apa yang harus dihindari, ambillah apa yang harus diambil, dan aturlah dirimu dengan benar.
Salam sayangku padamu, cucu-cucuku. Cahaya dalam hatimu ini adalah cahaya jiwa yang sejati. Jika engkau memakainya untuk melihat jalanmu dan membimbing kehidupanmu, lalu kesedihan apa, kesukaran apa, karma apa, penderitaan dan dosa apa yang mungkin bisa engkau alami? Kejahatan apa yang bisa mendekatimu? Baik itu kegelapan, setan, maupun ilusi tidak akan bisa datang mendekatimu.
Salam sayangku padamu, cucu-cucuku. Renungkanlah cerita ini. Seperti halnya ikan, lihatlah dengan bantuan cahaya ini.
Lihatlah dengan kebenaran dan kearifanmu sehingga engkau bisa mengikuti jalan yang baik dalam samudera kehidupanmu ini. Salam sayangku padamu, cucu-cucuku, saudara-saudaraku, anak-anakku. Renungkanlah! Salam sayangku padamu. Amin. Semoga Allah menolong kita.