Assalamu’alaikum wr. wb.
Saya kerap heran dengan diri saya, kadang ketika kehilangan sesuatu hati saya sudah merelakan dan memasrahkan pada Allah, tapi kenapa pikiran dan perasaan tidak bisa sejalan dengan hati.
Tolong nasehatnya.
Wassalamu’alaikum wr. wb.
Ahmad Nisomudin-mah_fud80@xxx.xxx
Jawab:
Berarti anda belum rela, dan belum pasrah. Pikiran harus ikuti hati, bukan hati ikuti pikiran. Karena pikiran harus menerjemahkan renungannya, bukan membiarkan melayang kemana-mana, lalu menyeret hati. Itu namanya bukan pikiran, tapi nafsu yang ingin berlogika.