Niat itu atas nama Allah, untuk Allah dan dari Allah. Sedangkan penyakit-penyakit batin yang masuk ketika seorang hamba sedang shalat merupakan bagian musuh. Sementara bagian musuh meskipun itu banyak tidak bisa mengimbangi niat yang dengan Nama Allah, untuk Allah dan dari Allah sekalipun itu sangat minim. (Ibnu Salim).
Abu Said Al Kharaz pernah ditanya, ”Bagaimana cara terbaik memasuki Shalat?” Ia menjawab, ”Hendaknya Anda menghadap kiblat sebagaimana Anda menghadap-Nya di saat hari kiamat. Anda berada dihadapan Allah SWT , dimana antara Anda dengan Allah tidak ada penerjemah, sementara Dia menghadap kepada Amda, sedangkan Anda bermunajat (berkomunikasi) dengan-Nya. Anda harus tahu, di depan Siapa Anda sedang berdiri saat itu? Sesungguhnya Dia adalah Mahadiraja lagi maha Agung.” (Abu Said Al Kharraz).
Jika ada melakukan Takbiratul Ihram maka ketahuilah, bahwa Allah melihat Anda, sementara Dia Mahatahu apa yang ada dalam hati Anda. Dan ketika shalat hendaknya Anda bisa mempresentasikan bahwa surga di sebelah kana Anda, dan neraka disebela kiri Anda (Hikmah Sufi)
Jika Anda mengkat tangan untuk bertakbir, hendaknya yang ada dalam hati Anda hanyalah Kebesaran dan kesombongan Allah SWT. Dan ketika Anda sedang bertakbir hendaknya tidak ada sesuatu di hadapan Anda yang lebih besar dari Allah SWT, sehingga Anda melupakan dunia dan akhirat, karena hanyut dalam kebesaran-Nya. (Abu Said al Kharraz).
Oleh: Nurul Huda