Anakku Jadi Anak Game
Assalamu’alaikum wrwb.
Cahaya Sufi, anak saya gila main game, sampai sulit belajar. Bahkan sekarang sudah berani membantah kalau dinasehati. Jadinya saya dan suami stress karena urusan anak ini. Saya sangat kawatir masa depan nya, kalau dikasari malah dia lari, tapi kalau dibiarkan malah menjadi-jadi. Bagaimana solusinya?
Maryati Wiryo
xxxmar@yahoo.co.id
Ya, Bu Mar, banyak anak-anak sekarang ini tumbuh jadi anak game. Kita prihatin sebagai orang tua, apalagi ibunya. Makanya kita perlu tegas pada anak-anak itu. Ajak komunikasi dia. Buat peraturan dan sanksi yang disepakati bersama.
Main gamenya ya dibatasi waktunya. Sholat dan ibadahnya harus dikontrol terus. Kalau mau sekolah diharuskan cium tangan ibu, lalu coba suruh berdoa di depan ibu. Minimal istighfar 21 kali. Insya Allah.
Dan Ibu harus tetap selalu mendoakan setiap habis sholat. Doakan semoga jadi anak yang sholeh, yang manfaat dunia akhirat. Dan anak harus diberi harapan yang menyemangatkan dirinya, agar ia juga merasa bermakna di masa depan. Oh ya Bu, anak juga harus diajak memiliki rasa tanggung jawab. Mulai dari merapikan kamar, buku, pakaian, menyapu lantai, mengepel, dan mencuci pakaian sendiri.
Menghadapi Ortu Resek
Assalamu’alaikum wrwb.
Maaf Mbak, saya curhat tapi, dari mana mulainya ya? Saya punya anak di Sekolah Dasar, ketika ngobrol dengan saya, ia bilang jika salah satu ibu mereka ada yang tidak suka sama saya. Saya kaget dan coba koreksi diri apa ada yang salah dalam interaksi dengan ibu wali murid tersebut?
Kadang saya nggak mau pusing, kalau saya tanggapi nanti tambah panjang dampaknya pada anak saya di sekolah. Saya mohon saran Mbak, enaknya bagaimana ya?
Muzayyanah Di Jakarta Pusat
MuzayXXX@yahoo.co.id
Memang, Ibu-ibu di sekolah kadang-kadang suka bersaing, lalu anaknya jadi korban persahabatan. Padahal keluhuran dan ketulusan hati seorang ibu, akan melahirkan karakter pada anak-anaknya. Pengaruh seorang ibu, sangat kuat pada kepribadian dan harapan masa depan anak. Karena itu, jika seorang anak diracuni oleh iri dengki orang tuanya, ibarat pohon yang seharusnya tumbuh subur dan berbuah bagus, malah jadi kering dan tak berbuah.
Ibu beri pengertian pada anak ibu. Jaga hatinya agar tidak ada konflik baru. Jika jumpa, sapa lebih dulu. Itu menunjukkan kebesaran jiwa ibu. Lalu doakan dan maafkan.
Ibu juga jangan hanya mendoakan anaknya sendiri, doakan juga anak-anak lain. Karena jika yang tumbuh bagus hanya anak ibu, lalu teman-teman anak ibu tidak bagus, nantinya kalau dewasa mereka bisa jadi musuh anak ibu. Tambah pusing ya… Selebihnya, semua gesekan sosial itu sebagai cara Allah swt mendidik kita semua. Kadang kita di didik oleh Tuhan melalui perilaku negatif orang lain, agar kita tidak menirunya. Aha….Kayak ustadzah saja….
Anakku Juga Mbandel, Mbak…
Assalamu’alaikum wrwb.
Bu, akhir-akhir ini anak saya mbandhel, kalau disuruh sembahyang sulitnya bukan main, alasannya ada saja. Bahkan sudah mulai berani bohong. Apakah karena lingkungannya menginjak dewasa dan pikirannya kemana-mana? Padahal kalau saya lihat anak remaja yang rajin ibadah, saya sangat senang sekali, diam-diam saya berdoa, ya Allah semoga anak saya bisa rajin ibadah seperti si A itu…
Saya mohon diberi arahan agar anak saya yang remaja ini patuh pada agama, orang tua dan gurunya. Terimakasih matur nuwun…
Mira Sardjo Di Solo
xxMyrazzxx@gmail.com
Ibu manapun akan bahagia kalau lihat anaknya rajin ibadah. Ibu harus tahu siapa saja teman-teman putra ibu. Bagaimana karakter mereka. Syukur-syukur kalau ibu mau komunikasi dengan orang tua mereka. Orang tua mereka pun juga tidak menginginkan anaknya jadi remaja yang pemalas. Kalau ibu punya rejeki, ajaklah anak-anak sepergaulan anak ibu, untuk tour yang positip, apalagi kalau ibu mau mempelopori melalui putera ibu bikin kegiatan-kegiatan remaja, seperti bakti sosial ke Darul Aitam (Panti ashuan yatim) secara bersama-sama, atau bikin lomba kreativitas anak remaja, seperti melukis, jurnalistik, fotografi atau lomba debat, lomba pidato bahasa inggris atau Arab, misalnya.
Cita-cita anak kita juga harus dibangun, kalau kurang bagus ya diluruskan. Namun coba kita ajak bicara dari hati ke hati tentang masa depan, tentang penderitaan orang-orang yang di sekitar yang susah, juga tentang orang-orang sukses, dan bagaimana perjuangan untuk meraihnya. Baru pelan-pelan kita arahkan bahwa kunci semua itu adalah ibadah.
Menyatukan Anak Tiri dan Anak Kandung
Assalamu’alaikum wrwb.
Maaf, sebelumnya saya ceritakan, bahwa saat ini saya punya 3 putra satu puteri. Yang dua adalah anak bawaan suami saya. Mereka tentu anak tiri saya, dan kedua anak saya adalah anak tiri suami saya sekarang.
Sejak mula sudah saya prediksi, bisa menyatu nggak ya anak-anak itu nanti? Rupanya yang saya klawatirkan terjadi. Ada saja masalah kecil jadi besar, dan bapaknya yang uring-uringan. Padahal saya kepinginnya mereka bisa berpadu saling membantu, nyatanya malah tukaran, dan saya juga jadi uring-uringan sama suami. Pusing juga ya…
Saya dan suami sepakat ngundang guru ngaji, saya berharap guru ngaji bisa turut bantu nasehati, tapi setiap mau ngaji saja, soal giliran siapa yang duluan ngaji kadang jadi tidak harmonis. Hmm kadang saya gemas sendiri. Mumet. Saya butuh jawaban yang bisa membuat mereka guyup dan rukun, apakah ada doa khusus? Atau apa saja….
Bu Kusnan Di Jakarta
081589xxxxx
Ehmm… mumet juga ndengarnya. Tapi toh semuanya adalah fakta yang harus dihadapi. Bukan dihindari. Ini butuh kekuatan mental dan kesabaran ibu. Ibu harus benar-benar menghayati rasa ibunda yang sesungguhnya bagi mereka semua. Dan itu memang berat, Bu.
Katakan saja bahwa perbedaan itu selalu ada, tetapi karena perbedaan itulah semua bisa berpadu. Seperti sandal atau sepatu, kanan dan kiri berbeda. Kalau sama malah tidak bisa dipakai. Doakan mereka semua tanpa harus membatasi ini anak lahir dari rahim ibu atau bukan. Itulah tantangan terbesar sebagai seorang ibu…..
Rasanya memang mudah yang berteori, tapi prakteknya pasti terengah-engah juga. Hanya rasa optimis kita pada rahmat Allah swt saja yang bisa menghapus kegelisahan ini.
Nasib Kandunganku Bagaimana?
Assalamu’alaikum wrwb.
Saya seorang ibu muda yang sedang mengandung 7 bulan anak pertama. Suami sedang membangun konsep mendidik bagaimana jika anak nanti lahir dan sebagainya. Menurut perkiraan dokter anak saya laki-laki. Soal pendidikan kemana dan bagaimana saya serahkan saja pada suami.
Tapi kadang saya suka mikir, bagaimana ya mendidik anak dari kecil supaya benar-benar jadi anak sholeh dan sholehah, itu saja yang saya pikir. Soal nanti anak saya jadi apa terserah Allah swt saja. Sekarang saya hanya berdoa semoga lahirnya lancar, selamat tidak kurang suatu apapun.
Apa saran yang bisa diberikan pada saya?
Nurul S. Di Depok Jawa Barat
08127xxxxxxxx
Dik Nurul, anak itu titipan Allah, jadi, sekarang mesti lebih konsentrasi pada kandungannya. Agar kandungan lebih sehat, banyak berdoa dan senam untuk dan gerakan untuk memudahkan melahirkan. Minum susu dan vitamin juga.Lebih banyak pasrah ya, dibuat enjoi, jangan tertekan oleh situasi. Kasihan si Beby lho….
Saya doakan semoga kelahirannya normal dan lancar. O ya jika lahiran kabar-kabar ya?