Assalamu’alaikum wr. wb.
Mbak Lily yang terhormat,
Begini, saya pengasuh panti asuhan Ahmad Yani Pontianak. Anak asuh kami lebih kurang ada 60 anak. Saya pengin curhat sama Mbak Lily. Ada salah satu anak kami yang sekarang lagi menempuh ujian kelas 9. Tapi kenapa anak ini kok sulit untuk taat pada peraturan panti dan ada kecenderungan suka pacaran. Kami sudah menasehati tapi tidak mempan Mbak Lily, terus dia suka bohong lagi. Dia pun punya adik di panti. Eeee, kelakuan adiknya sama pula dengan abangnya. Padahal adiknya masih kelas 5 SD. Apakah saya boleh bosan menasehati mereka? Apakah saya berdosa membiarkan karena saya sudah sering menasehati tapi tak dihiraukan? Apakah ada faktor perbuatan orang tuanya juga sehingga anaknya susah dinasehati?
Mbak Lily yang cantik, ada lagi nih, persoalan anak kami. Ada yang suka sesama jenis. Dia suka sama yang ganteng2-ganteng. Saya takut anak-anak yang kecil-kecil ditaksir juga, Mbak Lily. Solusinya ya, Mbak. Terimakasih.
Wassalamualaikum wr. wb.
Cicik Rahayu – 08560847XXXX
JAWAB:
Saya turut bangga atas kepedulian sosial ibu. Anda akan bersama Rasul di syurga nanti, karena kepedulian pada anak yatim. Memang, namanya anak yang tumbuh tanpa didampingi orang tua kandung, rasanya sulit dibayangkan kegersangan psikologisnya. Hanya kesabaran ibu dan perlindungan hati ibu saja rasanya yang bisa membuat mereka bangga. Tentu juga tidak lepas dari doa ibu.
Ibu adalah ibunda mereka semua. Saya membayangkan sungguh mengharukan. Tidak semua orang mampu menjadi ibunda bagi anak-anak panti. Coba ibu dekati dengan hati yang tulus (saya yakin ibu pasti tulus). Maafkan dia, dan mohonkan ampunan pada Allah. Jangan lupa tetap mendoakan kedua orang tuanya.
Semoga kenakalan anak-anak itu adalah kelebihan yang terpendam. Walau pun tidak semua anak begitu. Coba adakan psikotest kepada semua anak-anak yang ibu asuh. Nanti akan ketahuan bakat dan minat mereka semua.
Adakan kegiatan dzikir bersama, baca Tahlil dan Yasin bersama-sama. Entah seminggu sekali atau malam selasa dan malam jumat. Sekali lagi saya sangat bangga pada ibu, semangat ya, Bu.
Kalau anak yang suka sesama jenis, sejak dini harus dibina secara khusus. Panggil saja, diajak bicara dari hati ke hati. Bahwa senang sesama jenis itu selain menimbulkan dosa besar, juga bisa merusak generasi dan anak-anak. Bangkitkan, ya bu, jiwanya. Beri semangat. Masa depan dia kan masih panjang. Beri motivasi dan harapan. Biar percaya dirinya bangkit. Semoga ibu tetap tabah dan sabar.