Air Mata Gus Dur Meleleh Karena ini…

Air Mata Gus Dur Meleleh

Harus dibaca juga..

Syekh Khalil bin Ahmad Al-Farahidy

الخليل بن أحمد : الرجال أربعة، رجل يدري ويدري أنه يدري فذلك عالم فاتبعوه، ورجل يدري ولا يدري أنه يدري فذلك نائم فأيقظوه، رجل لا يدري ويدري انه لا يدري فذلك مسترشد فأرشدوه، ورجل لا يدري أنه لا يدري فذلك جاهل فارفضوه.”

Manusia itu ada 4 tipikal. Orang yang mengerti dan ia mengerti kalau ia mengerti. Ini orang yang ‘alim, maka ikuti dia. Orang yang mengerti dan ia tidak mengerti kalua ia mengerti.  Orang ini sedang tertidur, maka bangunkanlah kesadarannya. Orang yang tidak mengerti, dan ia tmengerti kalua ia tidak mengerti. Orang ini sedang belajar, maka ajarilah dia. Orang yang tidak mengerti bahwa ia tidak mengerti, orang ini bodoh, maka tinggalkan dia. (Al-Khalil bin Ahmad al-Farahidy.)

Kalimat ini kemudian popular di dunia Islam setelah Hujjatul Islam mengutipnya dalam kitab Al-Ihya’. Siapa sebenarnya Al-Khalil bin Ahmad al-Farahidy ini?

Abu Abdirrahman Al-Khalil bin Ahmad bin ‘Amru bin Tamim al-Farahidi al-Azadi al-Yahmadi  atau lebih dikenal dengan Al-Khalil bin Ahmad al-Farahidi (lahir di Basra, 100 H/718 wafat di Basra, Jumadal akhir 173 H/789) adalah seorang ulama dibidang bahasa Arab, sastra Arab, dan juga penemu ilmu sastra Arab, yang ia ambil dari musik karena ia ahli dalam bidang tersebut, yang kelak popular dengan disiplin Ilmu ‘Arudh. Ia mempelajari berbagai ilmu dari Ibnu Abi Ishaq yang merupakan guru dari Sibawaih.

Ia pernah berguru kepada Abu Amru al-Bashri, Isa bin Umar ats-Tsaqafi, Ayyub as-Sikhtiyani, Ashim bin Sulaiman al-Ahwal, Al-‘Awwam bin Hausyab, Ghalib al-Qathan

Imam Sibawaih seorang ahli Nahwu dan Shorof yang sangat hebat adalah salah satu muridnya, dan disamping itu Ulama-ulama lain seperti Abdulmalik bin Quraib Al-Asmu’I, Al-Kisa’I, An-Nadhar bin Syamil, Harun bin Musa an-Nahwi, Wahb bin Jarir dan Ali bin Nashr al-Hadhrami

Gus Dur Menangis

Mahakaryanya sangat berengaruh dalam sejarah Islam dan dunia Arab. Kitabnya berjudul “Mu’jam al-‘Ain” merupakan kamus pertama di dunia dalam bahasa Arab, disamping kitab-kitab lain seperti Kitab an-Nagham, Kitab al-‘Arudh, Kitab asy-Syawahid, Kitab an-Nuqath wa asy-Syakl, Kitab al-Iqa, Kitab Ma’ani al-Huruf, dan karya lainnya.

Suatu kesempatan KH Abdurrahman Wahid melihat dan membuka naskah asli (manuskrip) Al-Mu’jam al-‘Ain, Gus Dur menitikkan air mata sesenggukan. Karena dunia Islam dan bangsa bangsa Arab berhutang besar kepada Syekh Khalil bin Ahmad al-Farahidy ini. Melalui Kitab Mu’jamnya, kelak Bahasa Arab dan Sastra Arab mencapai puncak kegemilangan, hingga seantero dunia mengenal indahnya dan kedalamanjb filsafat Bahasa ini, melebihi seluruh Bahasa di dunia.

Syekh Khalil dikenal sebagai Ulama Sufi yang Zahid, seorang yang ’Arif Billah dan cahaya-cahaya ruhaninya yang melimpah melahirkan disiplin ilmu Bahasa yang dahsyat sekali. Siapa pun yang memahami dan mendalami sastra Arab akan menemukan filosufi tertringgi pagi panduan hidup manusia, karena dengan Bahasa Arab itulah kita mengenal “Bahasa Tuhan”. Cahaya ilmu yang memancar dari Syeikh Khalil bin Ahmad ternyata sangat berpengaruh besar dalam membangun peradaban Islam. Dan sebuah peradaban hanya akan dikenal melalui pemahaman bahasa yang benar.

Susunan ensklopedianya memberi inspirasi lahirnya kamus dan ensiklopedia seluruh dunia. Tentu, bukan sebuah kerja intelektual yang sederhana. Tetapi dunia Sufi telah mencerahkan jiwanya, sehingga Allah membuka hijab-hijab keilmuan yang luar biasa. Mari kita hadiah Alfaatihah kepada beliau.

 (M Luqman Hakim)

Next Post

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Top Stories

ADVERTISEMENT

Login to your account below

Fill the forms bellow to register

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.